BPS Provinsi Bengkulu Alami Deflasi 0,70 Persen

BPS Provinsi Bengkulu Alami Deflasi 0,70 Persen

Bengkulu, Beritarafflesia.Com – Pada catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi  Bengkulu Bulan Juli 2024, Provinsi Bengkulu mengalami Deflasi 0,70 persen atau Inflasi -0,70 persen.

 “Ini merupakan gambaran yang sejalan dengan Indeks Perkembangan Harga yang disajikan oleh Tim Pengendali Inflasi, terjadi penurunan hampir semua Wilayah Bengkulu ini di Kabupaten/Kota terjadi Deflasi,” kata Win Rizal Kepala BPS Provinsi Bengkulu pada agenda Rilis Berita Resmi (BRS) Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inlfasi, Nilai Tukar Petani (NTP), Perkembangan Statistik Ekspor/Impor, Kamis (01/08/2024).

Baca Juga  Polri Minta Masyarakat Taat Protokol Covid-19

Sementara itu, Kelompok yang mengalami Deflasi pada bulan ini yaitu makanan, minuman, dan tembakau, seperti hal cabe merah, beras, dan bawang merah serta beberapa komoditas lainnya menurun.

“Ada juga beberapa komoditas yang turun, itu memiliki faktor dan mengakibatkan Deflasi,”lanjut Rizal.

Diketahui Mukomuko sangat turun drastis yaitu -1,53 persen, sementara di  Kota Bengkulu -0,44 persen. Sehingga di Provinsi bengkulu mengalami -0,70 persen yang terjadi.

Baca Juga  Ketua Dekranasda Provinsi Derta Wahyulin hadiri Rakernas Dekranas 2022

“Sehingga sampai bulan juli Inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,31 persen di Provinsi  Bengkulu, untuk Muko-Muko 2,39 persen, dan Kota Bengkulu 2,27 persen,” sambungnya.

Serta dalam satu semester hingga bulan Juli ini, Inflasi Year to Date (YtD) yaitu Mukomuko 0,42 persen, Kota Bengkulu 0,98 persen, sehingga untuk di Provinsi Bengkulu 0,85 persen.

Baca Juga  Ketua TP PKK Provinsi, Melakukan Program UP2K Dorong Para Kader PKK Lebih Mandiri

“Mudah-mudahan di akhir tahun, Inflasi kita tercapai apa yang sudah ditargetkan,” harapnya.

Akibat penyebab utama inflasi di daerah Mukomuko Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri menyampaikan Pemerintah akan fokus untuk penanganan intervensi inflasi pada daerah Mukomuko.

“Mudah-mudah turun angkanya, tidak stabil di angka atas seperti kemarin, kita akan optimalkan hal itu,” tuturnya.(BR1)

Share