Bengkulu, Beritarafflesia.com.- Gubernur Bengkulu Helmi Hasan memastikan penanganan pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai terus menjadi prioritas serius Pemerintah Provinsi.
Pendangkalan ini sempat menyebabkan keterisolasian Pulau Enggano dan krisis pangan bagi ribuan warga.
Langkah cepat pun telah diambil. Kapal kini sudah bisa kembali berlayar membawa cadangan pangan ke Enggano. Namun, Helmi menegaskan solusi jangka panjang juga tengah dirancang agar persoalan ini tak terus berulang.
“Untuk jangka panjang, kita bahas bersama Pelindo pusat. Anggaplah alur ini sudah kita tangani, tahap duanya adalah revitalisasi,” ujar Helmi, Rabu (16/4/2025).
Menurut Helmi, Pelabuhan Pulau Baai memiliki potensi besar sebagai pusat ekonomi karena fasilitasnya yang lengkap, mulai dari curah basah, curah kering, hingga kontainer.
Ia menyebut, Pelindo pusat bahkan siap menggelontorkan investasi sebesar Rp 1 triliun untuk proses revitalisasi yang diproyeksikan rampung dalam tiga tahun.
Namun, Helmi menyoroti satu persoalan mendasar, jika revitalisasi selesai tapi tidak disertai dengan solusi permanen, pendangkalan bisa terjadi kembali.
“Kalau pola penanganannya seperti sekarang, nunggu parah dulu baru gerak, itu bahaya. Maka, saya usulkan program lama yang dulu pernah ada, ekspor pasir penyebab pendangkalan,” jelas Helmi.
Pasir yang menumpuk dan menyumbat alur pelabuhan, kata Helmi, bisa menjadi komoditas ekspor.
“Banyak negara yang butuh pasir laut seperti kita. Mereka siap bayar. Kalau ini jalan, kita tak perlu keluar uang besar untuk pengerukan rutin,” tambahnya.