Bengkulu, Beritarafflesia.com- Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu menggelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw 1446 H di Aula Kanwil Kemenag pada Selasa (4/2/2025).
Kegiatan diawali dengan pembacaan teks Pancasila secara serentak, sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Sekjen Kemenag RI Nomor 01 Tahun 2025, yang bertujuan meningkatkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, serta ketaatan terhadap ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu, Dr. H. Muhammad Abdu, S.Pd.I., M.M., menegaskan bahwa salah satu pesan terpenting dari peristiwa Isra Mikraj adalah menegakkan salat yang harus dilandasi dengan kebersihan, kedisiplinan, dan etika.
“Landasan utama keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT adalah salat. Salat mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan, disiplin, serta memiliki etika yang baik,” ujar Muhammad Abdu.
Selain itu, ia juga menyoroti bahwa peristiwa Isra Mikraj memberikan teladan dalam keimanan, kesabaran, dan kepemimpinan, terutama di tengah tantangan globalisasi yang menyebabkan krisis keteladanan di masyarakat.
“Banyak faktor yang menyebabkan krisis keteladanan, salah satunya adalah pengaruh globalisasi dan perilaku menyimpang. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh aparatur Kemenag se-Provinsi Bengkulu untuk menjadi panutan bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, dalam ceramah hikmah Isra Mikraj, Ustaz H. Romli Ronan, Lc., M.H., menegaskan bahwa Isra Mikraj merupakan peristiwa monumental dalam kebangkitan dakwah Rasulullah SAW, terutama dengan diturunkannya perintah salat lima waktu.
“Salat adalah ibadah utama dalam Islam dan menjadi pembeda antara orang yang beriman dan yang tidak. Salat juga merupakan fondasi spiritual yang mengajarkan kedisiplinan, menebar kedamaian, dan membawa keselamatan,” ujar mantan Komisioner BAZNAS Provinsi Bengkulu ini.
Ustaz Romli juga menekankan bahwa salat dapat menjadi solusi dalam menghadapi berbagai persoalan hidup, termasuk dalam menjaga kejernihan pikiran.
“Saat seseorang dipenuhi pikiran kotor (piktor), Islam mengajarkan untuk segera berwudu, membersihkan diri, lalu mendirikan salat dan berdoa agar Allah membukakan pintu hati. Jika piktor dibiarkan, hidup akan penuh kegelisahan, kesombongan, iri hati, dan dengki. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mensucikan diri, baik lahir maupun batin,” ungkapnya.
Peringatan Isra Mikraj ini turut dihadiri oleh Ketua DWP Kanwil Kemenag Hj. Nurbaya Abdu, Kabag TU Dr. H. Ajamalus, M.H., para kepala bidang, ketua tim, serta seluruh aparatur Kanwil Kemenag Bengkulu. (Afs)