Pelabuhan Pulai Baai Mulai Berdampak Terhadap Sektor Ekonomi Bengkulu

Bengkulu, Beritarafflesia.com- Alur dangkal di Pelabuhan Pulau Baai tampaknya mulai berdampak terhadap perekonomian Bengkulu.

Hal ini terlihat dari menurunnya volume lalu lintas barang yang dibongkar muat di pelabuhan tersebut pada Desember 2024.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu) yang tercatat, total barang yang diproses mencapai 453.683 ton, mengalami penurunan sebesar 4,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 473.243 ton.

Baca Juga  Hadiri Perayaan Natal Oikumene 2023, Gubernur Rohidin Apresiasi Harmonisasi Antar Umat Beragama di Bengkulu

Penurunan ini dikhawatirkan akan berdampak pada sektor perdagangan dan industri di Bengkulu. Pelabuhan Pulau Baai merupakan gerbang utama distribusi barang di wilayah tersebut, sehingga gangguan dalam lalu lintas pelabuhan dapat menghambat arus logistik dan memengaruhi harga komoditas.

Baca Juga  Distribusi Alsintan Capai 50%, Gubernur Rohidin Komitmen  Dorong Produktivitas Petani Provinsi Bengkulu 

Para pelaku usaha mendesak pemerintah dan pihak terkait untuk segera mencari solusi guna mengatasi permasalahan alur dangkal ini.

Salah satu langkah yang diusulkan adalah pengerukan alur pelayaran agar kapal-kapal dengan muatan besar tetap dapat berlabuh tanpa kendala.

Jika masalah ini tidak segera ditangani, maka dikhawatirkan akan berdampak lebih besar terhadap perekonomian daerah, mengingat sektor perdagangan dan distribusi barang sangat bergantung pada kelancaran operasional Pelabuhan Pulau Baai.

Baca Juga  Lestarikan Budaya dan Sejarah, Kepala Museum Negeri Bengkulu Gelar Pameran Keliling

Pemerintah Daerah Bengkulu, Pelindo, KSOP dan pihak terkaitnya perlu mengambil langkah strategis agar dampak dari alur dangkal ini tidak semakin menghambat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. (Afs)

Share