Bengkulu Utara, Narasiberita.co.id.- Kondisi Alur Pelayaran Pelabuhan Pulai Baai saat ini sangat kritis dengan kedalaman hanya -1,7 mlws dan lebar kurang lebih 20 meter, sehingga menghambat arus keluar masuk barang dan penumpang serta menyebabkan ekonomi dengan biaya tinggi.
Pemkab Bengkulu Utara yang diwakili oleh Sekretaris Daerah H. Fitriyansyah, S.STP, MM melaksanakan rapat koordinasi terkait permasalahan yang terjadi di Kecamatan Enggano di Ruang Rapat Sekda, Jumat (11/4/2025).
Sekretaris Daerah Bengkulu Utara H. Fitriyansyah, S.STP, MM menyampaikan, pendangkalan alur pelabuhan di Pulau Baai Bengkulu menyebabkan kondisi kritis yang mengancam isolasi Pulau Enggano.
Ia berharap pengerjaan segera tuntas demi menjaga stabilitas pasokan dan aktivitas masyarakat Enggano.
“Kondisi ini berdampak pada kerugian ekonomi dan mengganggu transportasi laut. Dampak pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai, sehingga Kapal Ferry Pulo Telo yang melayani angkutan penumpang, BBM, dan sembako ke Pulau Enggano tidak bisa masuk. Pulau Enggano terancam terisolir. Untuk itu pemerintah daerah berupaya mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata Sekda.
Menyikapi permasalahan itu Pemkab Bengkulu Utara melaksanakan rapat koordinasi darurat membahas mengenai permasalahan itu, terutama agar pasokan bahan pokok ke Pulau Enggano tidak terganggu.
Ditambahkan oleh Sekda, Pemkab Bengkulu Utara terus melakukan berbagai langkah sebagai solusi untuk menghadapi kondisi yang dialami oleh masyarakat Enggano.
“Pemkab Bengkulu Utara berupaya mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya Bupati telah menyurati Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk percepatan penanganan Alur Pelayaran Pulau Baai. Kemudian, Gerakan pangan murah yang rencananya akan digelar di Kecamatan Enggano,” tutur Sekda. (BR)
Sumber : RB