Bengkulu, Beritarafflesia.com.-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti akan menghidupkan kembali semangat pramuka dalam upaya membentuk karakter negara yang memiliki kedisiplinan tinggi, Setelah sempat vakum, ektra kepramukaan akan kembali digalakkan.
Pasalnya, di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Pramuka dilihat sebagai sarana yang efektif untuk membentuk karakter dan keterampilan kepemimpinan pada generasi muda.
Keinginan untuk menghidupkan kembali pramuka tersebut disepakati Abdul Mu’ti dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
“Sebelumnya, beberapa gagasan juga diajukan untuk kegiatan kepanduan,” kata Mu’ti
Pertemuan Mendikdasmen bersama Kapolri pada 12 November 2024 lalu membahas dan menjalin kerja sama di bidang pendidikan.
Termasuk soal pramuka yang diyakini dapat membantu dalam upaya membentuk karakter tanah air.
“Pramuka Bhayangkara juga bisa mencoba eksplorasi kita agar Nanti bangkit kembali,” tambah Mu’ti.
Menurut Abdul Mu’ti, pendidikan kepanduan khususnya kepanduan sangat penting untuk membentuk sikap disiplin.
Juga, berbagai keterampilan yang diperoleh dari pramuka akan sangat berguna di masa depan.
“Bahkan sikap antar santri dengan disiplin dan berbagai hal positif yang membentuk semangat Bayangkara, hal ini untuk kedepannya,” pungkasnya.
Ada beberapa alasan mengapa Pramuka kembali digalakkan antara lain:
1. Pramuka kembali dilihat sebagai sarana yang efektif untuk membentuk karakter dan keterampilan kepemimpinan pada generasi muda.
2. Pramuka menjadi salah satu alternatif pendidikan karakter yang penting dalam mendidik generasi muda dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, toleransi, dan disiplin. Pendidikan karakter ini sangat relevan dengan situasi sosial dan budaya Indonesia yang majemuk.
3. Pramuka juga mengajarkan anggota untuk peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Program-program seperti kegiatan bakti sosial, pengabdian masyarakat, serta kampanye lingkungan hidup
4. Dalam upaya menarik minat generasi muda, Pramuka kini mulai mengadopsi teknologi untuk mendukung kegiatan mereka, seperti pelatihan berbasis aplikasi, pengenalan teknologi informasi, dan kegiatan yang mengintegrasikan teknologi dengan kegiatan alam.
5. Untuk mendukung pengembangan soft skills dan untuk membantu membentuk pribadi yang lebih baik. (Br)