Foto/ Kepsek SMA Negeri 04 Kota Bengkulu
Bengkulu,-Beritarafflesia.com – Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Bengkulu, Saifullah Malik. M. Pd menyatakan dukungan terhadap kebijakan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan yang menyerukan agar pelajar tidak menggunakan sepeda motor saat berangkat ke sekolah.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pelajar,dan menekan angka kecelakaan lalu lintas, serta membentuk karakter disiplin kemuadian tanggung jawab pada generasi muda.
Dalam keterangannya kepada awak media, Saifullah Malik. M. Pd mengungkapkan, bahwa pihak sekolah menyambut baik dan akan berupaya maksimal untuk mengedukasi serta mengawasi para peserta didik agar mematuhi kebijakan tersebut. dirinya menilai langkah yang diambil pemerintah provinsi ini selaras dengan upaya pendidikan karakter yang selama ini digalakkan di lingkungan sekolah.
“Kami sangat mendukung imbauan Bapak Gubernur Helmi Hasan soal Keselamatan siswa yang menjadi prioritas utama kami. Selain itu, ini juga menjadi momen penting untuk menanamkan kedisiplinan dan kesadaran hukum kepada anak-anak kita,” uangkap Saifullah saat ditemui di ruang kerjanya pada jumat (9 Mei 2025)
Selain itu menurut Saifulllah, Kebijakan Berdampak Positif yang di gagaskan gubernur Helmi, lantaran banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Maka yang menjadi latar belakang utama kebijakan ini, menurut tata dari Kepolisian Daerah Bengkulu menunjukkan bahwa sebagian besar korban kecelakaan lalu lintas usia muda, yakni merupakan rata- rata siswa- siswi sekolah menengah yang mengendarai sepeda motor tanpa memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMA Negeri 4 menilai bahwa sekolah memiliki peran penting dalam mensosialisasikan serta memastikan kebijakan tersebut dapat diterapkan secara efektif.
“Kami telah menyusun langkah-langkah strategis, antara lain melalui rapat dengan orang tua siswa, penyuluhan dari pihak kepolisian, dan pemantauan langsung terhadap moda transportasi siswa. Kami juga memberikan alternatif solusi seperti mendorong penggunaan transportasi umum, antar jemput keluarga, atau program ‘carpooling’ antar siswa,” jelasnya.
Saifullah juga meyakini bahwa kebijakan ini juga mendapat sambutan positif dari orang tua siswa atau wali murid. Apalagi menurutnya pengakuan dari salah satu orang tua pelajar menilai larangan mengendarai sepeda motor ke sekolah tersebut bisa mengurangi potensi kenakalan remaja serta menjauhkan anak-anak mereka dari risiko kecelakaan di jalan.
” Saya yakin kebijakan bapak gubernur Bengkulu ini, para orang tua siswa- siswi semuanya setuju, karena mereka merasa lebih tenang jika anaknya tidak membawa sepeda motor ke sekolah. Kadang mereka masih labil dalam berkendara. Dengan kebijakan ini, saya merasa pemerintah betul-betul peduli pada keselamatan generasi muda,” ujar Saifullah
Kendati demikian,kebijakan ini tidak hanya berdampak pada aspek keselamatan, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Ia berharap agar pelajar dapat lebih memahami pentingnya menaati peraturan dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
“Ini bukan hanya soal motor, tetapi soal kesadaran dan kedisiplinan. Jika sejak dini anak-anak kita dibiasakan untuk tertib, maka kelak mereka akan tumbuh menjadi warga negara yang taat hukum dan beretika,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan,” Saya Saifullah selaku kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Bengkulu juga berencana menjalin kerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian untuk menyelenggarakan pelatihan keselamatan berkendara bagi siswa yang sudah cukup umur dan memenuhi syarat untuk mendapatkan SIM” Lanjutya.
” Dengan sinergi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah, diharapkan kebijakan ini dapat terlaksana secara efektif dan memberikan manfaat besar bagi keselamatan dan masa depan generasi muda dan para pelajar kita” Demikian pungkas Saifullah .”(PHR)