Tindaklanjuti Keluhan Warga Pasal Debu, DPRD Kota Bengkulu Sidak PT. Cemindo Gemilang

Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Menindaklanjuti keluhan warga soal debu yang diduga diakibatkan oleh Pabrik semen PT Cemindo Gemilang, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bengkulu, Bambang Hermanto bersama Wakil Ketua 1, Marliadi dan Alamsyah, Wakil Ketua 2 DPRD Kota,menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik semen tersebut. 

“Kita sengaja melihat langsung ke pabrik semen ini, kita ingin melihat izin perusahaan ini. Apa pengolahan atau pengepakan. Sebab tadi hasil sidak, kita melihat sendiri disini ada aktivitas pengolahan bahan baku diolah menjadi semen. Ketika mesin pengolahan bekerja, kita lihat sendiri banyak debu beterbangan,” kata Wakil Ketua 1 DPRD Kota, Marliadi.

Marliadi menjelaskan, kedatangan dewan ke pabrik semen ini guna menindaklanjuti keluhan masyarakat sekitar yang rumah dan tanamannya selalu dipenuhi dengan debu semen.  

“Kita sudah bertemu dengan penanggungjawab pabrik ini, dan sayangnya mereka belum bisa menunjukan izin perusahaan ini. Kita sudah jumpai warga dan melihat sendiri debu yang ada di rumah warga, dan memang terindikasi itu debu semen,” kata Marliadi.

Baca Juga  Kepala Dukcapil Kota Bengkulu Widodo, Memastikan Ketersediaan Blangko KTP Jelang Pilkada 2024

Wakil Ketua 2 DPRD Kota, Alamsyah menyayangkan belum ada solusi kongkrit yang ditawarkan pihak PT terkait soal keluhan warga. Namun demikian, Alamsyah memastikan tindaklanjut dari sidak ini akan tetap diteruskan.

“Kita akan panggil semua pihak. Termasuk pemerintah kota Bengkulu bagian perizinan. Lalu kita minta pihak Lingkuhan Hidup hadir. Kita akan lihat perusahaan ini izinnya bergerak dibidang apa. Kita ingin tahu pula berapa kontribusi perusahaan ini ke Kota Bengkulu. Lalu tentunya kita akan sama – sama carikan solusi agar debu yang dihasilkan dari aktivitas pengolahan bahan baku menjadi semen itu bisa dinetralisir, sehingga tidak menyebar ke pemukiman,” jelas Alamsyah.

Sementara Bambang Hermanto menginformasikan bahwa ada balita yang telah terinfeksi paru-parunya. Bahkan dokter telah menyarankan agar jangan tinggal disekitar pabrik semen. Karena, berbahaya bagi kesehatan balita itu.

“Tapi tentunya kita tidak bisa meminta warga pindah begitu saja. Tentu harus ada konpensasi bagi warga yang terdampak. Tentu kita juga harus carikan solusi, agar semuanya ini bisa berjalan dengan bersama – sama. Kita bukan mengganggu aktivitas perusahaan. Silahkan saja, namun tentu kita juga harus pikirkan kesehatan masyarakat sekitar,” kata Bambang.

Baca Juga  Pelepasan Peserta Didik PKBM, Gubernur Rohidin Dorong Yayasan Pelita Bangsa Tingkan Prestasi

Sementara itu, Plant Bengkulu PT Cemindo Gemilang,  Novpawan dan manajernya bernama Dimas Adhitya mengatakan bahwa perusahaan sudah rutin laporkan batas ambang udara ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). 

Diapun mengakui bahwa jika kawasan industri berada di pemukiman  akan terus terjadi gesekan. “Tapi Kami dari perusahaan tentu siap untuk bersama – sama mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Lalu untuk CSR sudah rutin kami salurkan,” sambungnya.

Lalu Dimas, penanggungjawab produksi, melanjutkan bahwa upaya agar debu tidak beterbangan, sudah pasti dilakukan. Pertama, dengan cara rutin melakukan penyiraman dilokasi pabrik.

“Kami pun ada program pengecekan kesehatan masyarakat. Dan termasuk soal info warga yang sakit, pihak perusahaan bisa ikut cek ke lapangan. Dan jika terbukti sakit diakibatkan karena aktivitas perusahaan, maka pihak perusahaan akan bertanggungjawab. Karena, memang ada programnya,” kata Dimas dihadapan DPRD Kota. 

Baca Juga  Pelantikan Wawali Sebagai Ketua Dekopinda Kota Bengkulu Masa Bakti 2023-2028

Namun dirinya mengatakan, kedepan, aktivitas bongkar muat bahan mentah dan produksi akan disterilkan lagi dengan menggunakan waring. 

Kemudian, perwakilan warga, Edi Aswandi mengaku sangat kesal dengan debu yang kerap mengotori tempat usaha dan rumahnya. Diapun makin kesal karena pihak perusahaan selalu membantah debu itu berasal dari aktivitas pengolahan semen.

“Sebelum ada pabrik, tidak pernah mengalami hal ini. Sekarang, setiap satu jam sekali kami selalu menyapu rumah. Kalau dibiarkan, bisa berdebu semua. Bisa dilihat sendiri, semua dedaunan disini sudah sangat berdebu. Silahkan pegang, itu debu jalan apa semen. Saya bukan mengada-ngada, silahkan cek saja. Saya harap, pemerintah dan dewan bisa carikan solusi terkait hal ini. Saya bukan menghalangi keberadaan pabrik semen ini, silahkan saja. Saya hanya minta disterilkan debunya saja,” tutup warga.(BR1)adv

Share

Tinggalkan Balasan