Wakil ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Suimi Fales.SM.MH.,
Bengkulu,Beritaraffleaia.com- Menyingkapi Aksi Demontrasi yang di lakukan oleh puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam lembaga Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) Provinsi Bengkulu, di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu mendapat respon dari Wakil ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Suimi Fales.SM.MH., pada Rabu.(31/08/2022)
Sebagai wakil Rakyat pihaknya menyambut baik kedatangan puluhan mahasiswa ke DPRD Provinsi Bengkulu untuk menyampaikan Aspirasnya sebagai mewakili suara rakyat, tapi dengan syarat demo harus tertib dan tidak anarkis.
” Kita sangat memahami aspirasi yang di sampaikan mahasiswa saat menggelar aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang di rencanakan oleh pemerintah Pusat. Karena mengingat faktor Ekonomi masyarakat saat ini belum stabil pasca pandemi covid 19 yang terjadi secara nasional” Kata Suimi Fales yang biasa disapa Wan Sui.
Kendati demikian, Aksi unjuk rasa yang di gelar mahasiswa di depan Gedung DPRD Provinsi hari ini justru belum ada kesepakatan. bahkan menurut Politisi PKB Provinsi Bengkulu ini, saat menerima perwakilan dari mahasiswa untuk berdialog di dalam ruang rapat DPRD Provinsi juatru di tolak, bahkan tidak menyampaiknan apa materi tuntutan pada aksi demo tersebut.
” Tuntutan adik- adik mahasiswa ini belum jadi di sampaikan ke DPRD. Jadi, materi yang ingin mereka sampaikan tersebut belum kita juga Belum Tau. Tapi, jika demo ini menolak kenaikan BBM, itu kan kebijakan secara nasional. Apalagi wacana kenaikan BBM ini mungkin ada faktor yang menjadi pertimbangan pemerintah pusat, karena beban Anggaran APBN untuk di Suplay ke BBM subsidi tersebut sudah terlalu berat bagi pemerintah.” Ungkapnya
Maka dari itu Wan Sui meminta kepada Pemerintah daerah agar bekerjasama dalam menjaga kestabilan harga Sembilan (9) bahan pokok agar tidak naik begitu tinggi.
” Sebagai wakil Rakyat kita juga bersama pemerintah daerah Provinsi akan terus memantau 9 bahan pokok ini jangan sampai naik, karena kalau terjadi akan berdampak kepada masyarakat secara luas.” Tambah Wan Sui
Dilanjutkannya” Sejauh ini pemerintah telah melakukan beberapa sektor untuk menstabilkan ekonomi maayarakat.,pertama percepatan pendidikan, penyaluran beragam bantuan sosial (bansos), dan mengatasi harga 9 bahan pokok, serta mengeluarkan skema-skema kebijakan untuk meminimalisir ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi covid 19. Itu semuanya dilakukan pemerintah semata- mata untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia.” Tutur Wan Sui
Disisi lain ia mengatakan, Kenaikan harga BBM juga kemungkinan disebabkan penyaluran subsidi tidak tepat sasaran, dan ada juga di manfaatkan oleh oknum pelaku untuk melakukan bisnis., sehingga Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga BBM subsidi ini agar kedepanya tetap stabil
“Saya yakin BBM Subsidi pasti ada oknum yang bermain. Sehingga membuat kuota terkuras dan terjadi antrian Panjang,. Makanya tujuan pemerintah menaikkan BBM ini secara nasional supaya mengurangi beban pemerintah, karena alokasi untuk anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2022 tersebut di patok mencapai sebesar Rp 502,4 triliun. nilai sebesar ini sudah membengkak, dari anggaran semula hanya sebesar Rp 152,1 triliun” demikian pungkas Suimi Fales” (BR1) (ADV)