Bengkulu, Beritarafflesia.Com – Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu, Muhammad Ali, menyatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren di seluruh daerah ini.
Ali menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memperkuat kapasitas ekonomi pesantren agar dapat menjalankan peran mereka secara optimal dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
“Program ini mendorong pesantren untuk mengembangkan berbagai unit usaha mulai dari industri pengolahan, perdagangan, hingga jasa,” ungkap Ali, Pada Jumat (25/10/24).
Unit-unit usaha ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi pesantren tetapi juga membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, sehingga pesantren dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi lokal.
Selain itu, Kemenag juga berupaya membantu pesantren memperluas akses pasar dengan memberikan pendampingan dalam manajemen bisnis serta memfasilitasi akses pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan usaha mereka.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pesantren dapat meningkatkan kapasitas ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan.
Ali menambahkan bahwa program tersebut bertujuan untuk memperkuat pesantren agar mampu mandiri secara ekonomi tanpa bergantung sepenuhnya pada dana operasional dari luar.
“Dengan adanya kemandirian ekonomi, pesantren bisa lebih fokus dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah,” jelasnya.
Muhammad Ali, bahwa saat ini, Lembaga Pondok Pesantren se-Kota Bengkulu semua memiliki Izin Operasional Pendirian Pondok Pesantren dari Kementerian Agama RI yang berjumlah 20 lembaga.
Lima di antaranya memuat pendidikan pesantren salafiyah yang berbasis pada pengajian kitab kuning.
(Aidilia)