KPU- MIO Gelar Sosialisasi Cegah Berita Hoax

Bengkulu, Beritarafflesia. Com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Media Independen Online (MIO) Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi bagi perwakilan perguruan tinggi di Kota Bengkulu, Senin (14/10/2024). 

Mengusung tema Mencegah dan Menangkal Berita Hoax Jelang Pilkada 2024, sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat, terutama dari kalangan pemilih muda, yang menjadi segmen mayoritas dalam pemilu kali ini.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Yanuar Ricardo, menyampaikan bahwa pemilih muda mendominasi persentase pemilih di Pilkada 2024. 

Ia menekankan bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk mengubah arah pembangunan daerah, dengan catatan mereka cerdas dan bijak dalam memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.

“Sebanyak 60 persen dari total pemilih adalah pemuda, sehingga peran mereka sangat signifikan dalam menentukan masa depan pembangunan lima tahun ke depan,” ujar Yanuar. 

Baca Juga  Pemprov Bengkulu Mulai Kerjakan Jalan Provinsi di  Kabupaten Hingga Mulus

Ketua MIO Provinsi Bengkulu, Eva Nisa, menambahkan tujuan utama sosialisasi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa, agar lebih bijak dalam menyikapi dan menggunakan media sosial. 

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar di era digital ini adalah maraknya berita hoax yang dapat mempengaruhi opini publik secara masif, terutama menjelang Pilkada.

“Atmosfer politik menjelang Pilkada semakin memanas, dan media sosial menjadi arena utama penyebaran informasi, baik yang benar maupun salah. 

Oleh karena itu, peran media, termasuk MIO, sangat penting dalam mendukung KPU mensosialisasikan cara-cara untuk mengantisipasi dan menangkal penyebaran berita hoaks,” ujar Eva. 

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara media dan pemerintah dalam menjaga kualitas informasi yang diterima masyarakat agar tidak terjebak dalam propaganda atau berita palsu yang dapat memecah belah.

Baca Juga  Sekdaprov Tekankan Kewajiban Seluruh OPD Agar Meriahkan Festival Tabut 2025

Dalam sesi materi yang disampaikan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Elfahmi Lubis, dijelaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam menentukan kesuksesan Pilkada. Elfahmi mengajak mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses demokrasi, mulai dari mengikuti perkembangan politik hingga menjadi pemilih yang kritis dan cerdas dalam memilih calon pemimpin.

“Pemuda memiliki posisi strategis dalam politik, bukan hanya karena jumlah mereka yang besar, tetapi juga karena pemuda adalah agen perubahan. 

Dengan memilih pemimpin yang tepat, mereka bisa menentukan arah pembangunan dan kebijakan yang akan diterapkan dalam lima tahun ke depan,” tutur Elfahmi. 

Ia juga menegaskan pentingnya memahami proses demokrasi dan teknis pemilihan agar suara yang diberikan tidak sia-sia dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga  43 Pengelola TBM Dibekali Ilmu Optimalisasi Perpustakaan

Selain itu, Iyud Dwi Mursito dari Komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) turut memberikan paparan mengenai strategi menangkal berita hoax. 

Menurut Iyud, menjelang Pilkada, hoax bukan hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga kalangan terdidik, termasuk mahasiswa. Hoax yang disebar sering kali berbentuk informasi yang seolah-olah benar, namun sebenarnya dirancang untuk memanipulasi opini publik.

“Masyarakat harus lebih kritis dalam menyaring informasi, khususnya dari media sosial. Ada banyak cara untuk mendeteksi berita hoaks, seperti memverifikasi sumber informasi, mengecek fakta dari media kredibel, dan tidak mudah terpancing oleh judul yang provokatif,” jelas Iyud. 

Ia juga mengajak mahasiswa untuk berperan sebagai agen literasi digital, yang mampu menyebarkan informasi yang benar dan mengedukasi masyarakat di lingkungan sekitar mereka

(Aidilia)

Share