Cuaca Ekstrem, Walikota Bengkulu Himbau Masyarakat Untuk Jaga Kesehatan

Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga kesehatan diri di tengah cuaca ekstrem akibat El Nino.

Pasalnya, perubahan cuaca yang ekstrem akibat El Nino berpotensi memicu berkembangnya sejumlah penyakit. Karena itu, sejumlah pihak terkait dan masyarakat harus mewaspadai kondisi tersebut dengan persiapan yang memadai.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk menjaga kesehatan diri mengingat terjadi perubahan suhu udara pada malam hari yang cukup signifikan,” ujar Dedy saat diwawancara, Senin (21/8/2023).

Baca Juga  Pemkot Gelar Rakor,Bahas Kesiapsiagaan Seluruh Puskesmas Hadapi Cuaca Ekstrem

Kemudian, ia juga mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah khususnya pada malam hari serta nelayan untuk waspada terhadap cuaca ekstrem angin kencang di wilayah Bengkulu yang mencapai 20 knots.

Selain waspada angin kencang, lanjut Dedy, nelayan juga diimbau waspada terhadap gelombang dengan ketinggian mencapai empat meter yang terjadi di sekitar perairan laut Bengkulu.

Baca Juga  Pemkot Bengkulu dan Poltekes Kemenkes Kerjasama Kelolah Sampah

Seperti yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu menyebutkan, terjadinya perubahan suhu pada malam hari disebabkan karena adanya radiasi panas yang terjadi selama siang hari.

Kemudian akan kembali dipancarkan ke atmosfer pada saat matahari terbenam, melalui radiasi tersebut menyebabkan pendinginan dan suhu udara mulai turun.

Selama terjadinya penurunan suhu udara di malam hari menyebabkan udara yang kontak langsung dengan tanah mendingin sehingga udara di permukaan ikut lebih dingin.

Baca Juga  Wawali Bengkulu Dedy Sidak Drainase Jalan Jati, Timbulkan Bau Tak Sedap

Sebab, pada musim kemarau, kurangnya kelembapan dan penguapan air karena tanah yang kering, dengan kurangnya penguapan dapat mengakibatkan udara tidak mengandung uap air sehingga suhu bisa turun lebih cepat.

Pada musim kemarau, biasanya terjadi penurunan curah hujan, kurangnya hujan mengakibatkan air di permukaan tanah, sungai dan danau berkurang. Akibatnya, penguapan air dari permukaan juga berkurang menyebabkan kelembapan udara akan menurun.(BR1)

Share

Tinggalkan Balasan