Helmi-Mian di Serang Isu Black Campaign Akan Hilangkan Event Tabot Tengku: Itu Berita Hoak

Foto/ Arif: Ketua DPD PAN Kota Bengkulu Tengku Zulkarmain.

Bengkulu, – Beritarafflesia.com- Ketua DPD Partai Amanat Nasional ( PAN) Kota Bengkulu Tengku Zulkarnain menanggapi isu hoax yang disebarkan melalui Berita di salah satu media online di kota Bengkulu yang menyebut” Jika Helmi- Mian Jadi Gubernur Budaya tahunan yakni, Event Tabot akan Dihilangkan” itu Black campaign pesanan  dari pihak lawan yang sengaja ingin menjatuhkan kandidat Paslon Gubernur Terkuat Helmi- Mian.

“ 2024 ini tahun politik, yang sebentar lagi akan di gelar 27 November 2024 mendatang. Jadi kita tidak kaget jika ada isu yang di sebar melalui berita di media, maupun di medsos. Karena Salah satu masalah yang kerap menjelang pilkada  mencuat adalah kampanye hitam (black campaign) yang sering dilakukan oleh salah satu kandidat atau tim kampanye kandidat tersebut untuk menjatuhkan kandidat lawan. Padahal Black campaign, seharusnya dilarang karena cenderung ke arah fitnah dan menyebarkan berita bohong tanpa konfirmasi dan data yang jelas,” Kata Tengku kepada media ini,sabtu ( 5/10/2024)

Baca Juga  Simpan Ganja, Warga Lingkar Barat Ditangkap Polisi

Tak hanya itu, menurutnya sekarang ini banyak kegiatan kampanye yang dilakukan untuk menyerang lawan politiknya dengan melakukan kampanye gelap atau black campaign. Karena menyebar berita bohong merupakan model terakhir sebagai jurus kandidat dan Tim membuat suatu isu atau gosip yang ditujukan kepada pihak lawan, tanpa didukung fakta atau bukti yang jelas dan menyebar Berita fitnah.

“ Pernyataan Narasumber seperti ketua KKT yang mengatakan,kalau Helmi Hasan saat menjabat Walikota tidak perna ikut serta saat Event Tabot digelar. Justru yang jadi narasumber berita pesanan ini tidak paham aturan atau mekanisme dalam sistem pemerintahan. Karena budaya tahunan Event Tabot ini penyelenggaranya pemerintah provinsi, pemkot hanya bersifat membantu agar acara tabot berjalan lancar dan sukses. Bahkan Helmi setiap Event Tabot semua OPD Pemkot dikerahkan agar membantu pemprov.” kata dia

Lanjutnya” Jadi kalau di berita itu menyebut Helmi – Mian jadi Gubernur Perayaan Tabot dihilangkan, itu tidak benar. Sekali lagi saya sampaikan Jangan menyebar berita hoax,karena fitna itu tidak baik. Jika media ikut kempanye hitam, dan ikut berpolitik, artinya media itu dinilai tidak santun dan tidak terdidik dalam menjalan profesi seperti yang tercantum dalam UU Pers” Tegas Tengku 

Baca Juga  Dua Tahun Jokowi - Ma'ruf Amin: Geliat Pendidikan Belajar dan Riset Mengalami Kenaikan

Terpisah, Menanggapi serangan tersebut, pasangan Helmi-Mian, memilih untuk tetap fokus pada kampanye positif dan tidak terjebak dalam polemik negatif. Tim hukum Helmi-Mian, yang dipimpin Agustam Rahman, mengeluarkan pernyataan tegas, ia menyebut bahwa tidak ada niat dari pasangan Helmi – Mian untuk menghilangkan tradisi Tabot yang merupakan salah satu kekayaan budaya khas Bengkulu.

“Malah, semangat Helmi-Mian adalah bagaimana supaya Tabot mendunia alias go international. Kami ingin memperkenalkan perayaan ini tidak hanya di Bengkulu, tetapi juga ke negara-negara lain sebagai kebanggaan kita,” ungkap Agustam Rahman dengan penuh semangat.

Saat ditanya tentang kemungkinan langkah hukum terhadap media yang dianggap tidak berimbang dalam pemberitaan isu ini, Agustam menekankan pentingnya masyarakat dalam menilai informasi yang beredar. 

Baca Juga  Support Pemprov Bengkulu, PMI Gelar Serbuan Vaksinasi COVID-19

“Kami serahkan sepenuhnya pada masyarakat. Masyarakat sudah dewasa dan cerdas, mereka bisa menilai mana pemimpin yang betul-betul ikhlas bekerja untuk membantu rakyat dan mana yang sekadar omong – omong, masyarakat sekarang sudah pintar, dan sangat ngerti mana pemimpin yang kerjanya hanya pintar bicara, dan peminpin yang bekerja secara nyata demi rakyatnya” terangnya

Kendati demikian, pernyataan dari tim hukum Helmi- Mian ini untuk memberikan klarifikasi kepada masyarakat mengenai komitmen pasangan Helmi-Mian terhadap pelestarian budaya Tabot. Selain itu, pernyataan ini juga bertujuan untuk mengedukasi publik tentang pentingnya pemberitaan yang berimbang, berdasarkan fakta dan data yang valid sesuai dengan kode etik jurnalistik.

“ Kita berharap agar masyarakat Bengkulu dapat bersikap bijak dalam menyikapi isu-isu yang beredar, pilih lah pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk membangun secara nyata,demi kemajuan Bengkulu 5 tahun kedepan. Bukan hanya pemimpin pintar bicara saat pidato namun tanpa bukti” Demikian” ( Arif)

Share