Seluma, Beritarafflesia.com- Potensi konflik Agraria di kabupaten Seluma menjadi menarik jika di tarik dasi sisi keberpihakan terhadap masyarakat, khususnya masyarakat adat Tanah Serawai.
Sorotan terhadap potensi konflik Agraria yang sudah berlalu, sedang terjadi dan potensi terjadi kedepan.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tanah Serawai salah satu Aliansi yang saat sedang berjuang dalam mencegah potensi konflik Agraria di Tanah Serawai.
“Kita saat ini sedang berjuang dalam mempertahankan hak masyarakat adat. Jika hal ini dibiarkan saja, maka masyarakat tidak akan mendapatkan ruang nyaman dalam menjalankan kehidupan di wilayah adat. Ini merupakan harapan terbesar kami terhadap Bupati Baru,” Sampai Zemi Sipantri Ketua Pengurus Daerah AMAN Tanah Serawai kepada Narasi Berita, Senin (03/03/2025).
Sejak berdirinya Kabupaten Seluma tahun 2003 lalu, konflik Agraria sudah berlangsung, bahkan puluhan masyarakat adat menjadi korban. Mulai dari konflik Agraria yang dipicu oleh sektor perkebunan hingga pertambangan.
“Yang paling banyak terjadi itu dari segi perkebunan, kalau pertambangan ada beberapa saja,” Sambung Zemi yang dikenal sebagai tokoh perempuan berpengaruh di kabupaten Seluma.
Zemi juga berharap agar keberpihakan pemerintah daerah terhadap masyarakat, “Sejatinya seorang kepala daerah harus berpihak kepada masyarakat, khususnya masyarakat adat yang hak-haknya dirampas oleh oligarki.” Tutupnya. (Da)