Bahas Hasil Pemetaan Potensi Wisata Penembang, PSM dan Perekayasa DPMD Gelar FGD

Bengkulu, Beritarafflesia.com  Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dan Perekayasa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Bengkulu melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Hasil Pemetaan Potensi Wisata Desa Penembang di ruang Bidang Bina Pemerintahan Desa (Rabu, 11 Oktober 2022).

FGD yang dihadiri oleh pemangku Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di lingkup DPMD Provinsi Bengkulu dipandu oleh Yopi Setiadi. Dalam pengantarnya, Yopi Setiadi menyampaikan bahwa FDG ini merupakan kegiatan lanjutan pemetaan potensi wisata yang telah dilaksanakan sebelumnya di Desa Penembang pada awal April lalu.

“pembahasan FGD ini meliputi potensi wisata alam, budaya, dan buatan serta bagaimana potensi tersebut dapat dikembangkan dengan pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat desa dan dapat meningkatkan pendapatan asli desa” ujar PSM Ahli Muda ini.

FDG diawali pemaparan singkat hasil pemetaan potensi wisata Desa Penembang oleh Septi Eriana. Koordinator kegiatan pemetaan ini menyampaikan gambaran umum potensi wisata Desa Penembang dilihat dari empat komponen kepariwisataan yaitu Attraction, Accesibility Amenities, dan Ancilliary yang sering disingkat 4A.

Attraction atau atraksi wisata adalah  sesuatu yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke lokasi wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan. Accesibility atau aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju lokasi wisata. Amenities atau amenitas adalah sarana dan prasarana yang diperlukan oleh pengunjung wisata. Sedangkan ancilliary merupakan sarana pendukung untuk menyelenggarakan kegiatan wisata tersebut.

Untuk pembahasan lebih detail, selanjutnya masing-masing bidang menyampaikan kajiannya berdasarkan hasil pemetaan yang sudah dilakukan meliputi kajian potensi wisata alam oleh Septi Eriana (PSM Ahli Madya), potensi budaya dan buatan oleh Nopi Olianti (PSM Ahli Muda), dan desain konseptual paket wisata berbasis pemberdayaan oleh Asnanda (Perekayasa Ahli Pertama).

Dalam kesempatan tersebut, Meidawarni, selaku Sub Koordinator Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa DPMD Provinsi Bengkulu, mengapresiasi kegiatan ini sebagai sebuah terobosan yang harus dijaga keberlanjutannya dan dapat bersinergi dengan pelaksanaan tupoksi struktural.

“Dengan begitu kolaborasi yang baik antar berbagai pihak dapat terjalin demi mewujudkan visi dan misi OPD kita. Selain itu, output kegiatan ini nantinya juga dapat menjadi masukan kebijakan untuk memfasilitasi pengembangan sumber pendapatan asli desa”, harap Meidawarni yang juga seorang pemangku JFT Analis Keuangan Pusat dan Daerah.(Adv)

Share

Tinggalkan Balasan