Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memastikan kecukupan persediaan komoditas beras untuk kebutuhan pangan daerah hingga awal 2024 guna memitigasi dampak kemarau.
“Sebagai langkah memitigasi kemarau seperti yang disampaikan Pak Presiden Jokowi kemarin (16 Agustus 2023), Provinsi Bengkulu memastikan ketersediaan beras untuk kebutuhan 3-6 bulan ke depan,” kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Kamis.
Upaya menjaga ketersediaan pasokan beras daerah itu dilakukan bersama Perum Bulog. Gubernur Rohidin menjamin tidak akan ada kendala kekurangan beras di masyarakat, jika Bengkulu memang ikut terdampak kemarau.
“Provinsi Bengkulu selama ini tidak ada yang benar-benar kemarau monoton sepanjang tahun, di saat kemarau tetap ada hujan,” kata dia.
Kondisi tersebut, menurut Gubernur Rohidin akan membuat Bengkulu tetap bisa menghasilkan produksi pertanian di sektor hortikultura, termasuk pangan pokok gabah.
“Kalau di Bengkulu ini biasanya kemaraunya juga tidak monoton sepanjang tahun, walaupun musim kemarau masih tetap ada hujan sedikit-sedikit turun, artinya untuk tanaman-tanaman hortikultura saya kira masih baik (produktivitasnya),” kata Rohidin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Yenita Syaiful menyebutkan Pemprov Bengkulu bekerja dengan provinsi-provinsi lain guna mencegah dampak musim kemarau terhadap bahan pangan.“Kalau memang ada komoditas banyak di Bengkulu, dan provinsi lain kurang atau sebaliknya, akan ada kerja sama antarprovinsi, kalau perjanjian kerja sama sudah ada dengan Sumatera Barat tinggal pelaksanaannya saja kalau nanti stok pangan kurang,” kata dia lagi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika setempat, kata dia, mengatakan Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim kemarau pada Juli 2023. Daerah pun terus memantau, mewaspadai kondisi berkurangnya stok serta kenaikan harga bahan pokok di pasaran.
“Kalau ada bencana alam ataupun cuaca yang ekstrem tentunya sangat berpengaruh terhadap pertanian, begitu juga kemarau. Tanaman-tanaman pertanian khususnya yang berhubungan dengan inflasi di Bengkulu seperti bawang merah, cabai, dan beras, itu tentunya perlu dipantau,” ujarnya pula.(BR1)adv