Bengkulu, Beritarafflesia.Com – Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kota Bengkulu telah sukses diselenggarakan pada Selasa, (08/10/2024).
Dengan hasilnya di tingkat siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang semakin kreatif terhadap cinta seni serta budaya daerah.
Pelaksanaan GSMS berkolaborasi antara pemerintah, para seniman dan sekolah ini dapat mengikis budaya asing yang masuk ke anak-anak.
Saat pembukaan dan pementasan GSMS Kota Bengkulu di ruang teater yang tertutup di Taman Budaya Bengkulu, Sekretaris Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Ilham Putra menjelaskan bahwa GSMS adalah sebuah kegiatan yang sangat positif.
GSMS ini dapat mengurangi sekaligus mengikis budaya-budaya asing yang cepat masuk, paling utama dibawa dari kecanggihan teknologi pada saat ini, Lewat kegiatan GSMS ini, anak-anak atau siswa diarahkan untuk hal-hal positif dalam pengembangan diri, Kemudian diasah untuk terampil, kreatif, percaya diri.
Para siswa akan sibuk dengan bidang seninya masing-masing dan sudah pasti mereka (siswa) lebih mengenal dan cinta budaya daerah.
Nilai Positif GSMS dapat mengikis budaya asing
Ilham Putra berharap, Kota Bengkulu agar terus dapat GSMS dari Kemenristek Dikbudik Kota Bengkulu, Seniman Bengkulu, pihak sekolah selalu siap berkolaborasi dan bersinergi untuk suksesnya GSMS.
Sementara itu, Ketua pelaksana GSMS, Martina Ningsih menyatakan, Kota Bengkulu sudah 6 kali mendapatkan kegiatan dari pusat yakni GSMS.
Pada tahun 2024 ada 23 sekolah yang ikut serta dalam GSMS.
Diantaranya 17 sekolah dasar dan 6 sekolah menengah pertama negeri dan swasta.
Martina menjelaskan, GSMS 2024 dimulai dari bulan Juli 2024 dan berakhir di Oktober 2024.
GSMS ini selalu kami upayakan karena dapat menumbuhkan minat dan bakat seni budaya bagai anak-anak.
Lalu dapat menciptakan budaya sehat di sekolah, kemudian dapat membantu mewujudkan sekolah yang menyenangkan, kemudian membentuk karakter setiap anak, menjadikan anak semakin kreatif dan yang pasti dapat melestarikan seni budaya lokal.
Karena seniman yang mengajar di sekolah memperkenalkan seni budaya lokal di setiap seni yang dihasilkan atau yang ditampilkan.
GSMS 2024 menampilkan seni rupa, seni tari dan musik tradisi, pusisi, perfilman dan seni sastra kepada siswa. Disisi lain, para seniman Bengkulu sangat mendukung GSMS.
Seperti yang disampaikan Feri Hariyanto atau yang dikenal dengan Donga Fery yang mengajar GSMS di SMP Idhata Bengkulu. Ia secara khusus memberikan pengetahuan dan mengajarkan pembuatan miniatur alat musik tradisional Bengkulu yakni Dhol.
Ferry menyebut alat musik dhol ini ciri khas Bengkulu, selain memperkenalkan nilai sejarah, budaya yang terdapat di dhol ini, Ia juga mengajarkan peluang usaha dan bisnis dari miniatur Dhol.
”Miniatur musik Dhol dapat dijadikan souvenir, aksesoris ruangan dll. Setiap tahun kunjungan ke Bengkulu semakin meningkat, ini yang jadi peluang usaha,” ucapnya.
Ferry mengatakan, anak-anak sekolah diajarkan untuk kreatif.
Pembuatan miniatur Dhol ini dibuat dari bekas tempurung kelapa, kulit jok, lalu dicat ditambahkan ornamen mirip aslinya.
Senada dengan Ferry, Ujang seniman pengrajin keramik Bengkulu juga terlibat langsung GSMS dengan mengajar dan memperkenalkan seni di SMPIT Al Marjan Kota Bengkulu.
Bersama anak-anak, Ia membuat keramik dengan berbagai bentuk ada bentuk miniatur guci dll yang bermotif Bunga Rafflesia dan motif kaligrafi kain Besurek Bengkulu.
”Animo anak sekolah terhadap seni sangat luar biasa, para siswa sangat antusias, 19 kali pertemuan GSMS ini sangat – sangat dimanfaatkan anak-anak untuk belajar seni, agar GSMS dapat berjalan setiap tahun di Kota Bengkulu”. Harapan Ujang. (Ayy)