Beritarafflesia.com- Presiden Joko Widodo meresmikan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1/2021).
“Saya resmikan Brand Ekonomi Syariah pagi ini,” ujar Presiden Joko Widodo melalui siaran langsung virtual dari akun YouTube Sekretariat Kabinet (Setkab).
Melalui brand tersebut, Indonesia dikatakan Presiden akan mampu mengembangkan potensi ekonomi syariah yang sedang menjadi tren dilakukan oleh sejumlah negara seperti Jepang, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Peluang di atas, lanjut Presiden, harus bisa diaplikasikan pada kondisi Indonesia saat ini. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, seluruh instansi terkait harus siap mendorong hal di atas.
“Kita harus menangkap peluang ini dengan mendorong percepatan mendorong akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional,” kata Presiden.
Hal itu, harus dilakukan dengan cepat oleh seluruh pemangku kepentingan terkait. Karena kondisi saat ini, indeks literasi ekonomi syariah di Indonesia masih rendah yakni hanya 16,2 persen, padahal mayoritas penduduk dalam negeri adalah muslim. “Kita masih punya sejumlah pekerjaan rumah indeks literasi ekonomi syariah Indonesia masih rendah,” kata Kepala Negara.
Presiden meyakini, dengan mempercepat pengembangan ekonomi syariah dapat berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Berbagai lapisan masyarakat akan terbantu dengan adanya dampak dari ekonomi syariah tersebut.
“Kita mengembangkan bank wakaf mikro di berbagai tempat dan memperkuat lembaga zakat infak sedekah dan badan wakaf untuk mendukung pemberdayaan ekonomi umat dalam rangkaian ikhtiar besar ini,” imbuhnya.
Sementara itu, saat yang sama Wakil Presiden Ma’aruf Amin juga mengatakan bahwa brand ekonomi syariah merupakan suatu logo atau simbol milik negara yang digunakan untuk menyatukan kebersamaan dalam seluruh kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Ditujukan juga untuk peningkatan literasi edukasi dan sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga, meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyarakat terhadap keuangan syariah.
“Saya berharap agar brand ekonomi Syariah dapat digunakan oleh seluruh kementerian, lembaga dan pemangku kepentingan yang bergerak dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah,” kata Wakil Presiden.