Bengkulu, Beritarafflesia.com- Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Yuliswani mengikuti Peresmian Pembukaan Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition Ke-35 Tahun 2020, bertempat di Ruang VIP Pola Kantor Gubernur Provinsi Bengkulu.
Agenda besutan Kementerian Perdagangan ini mengusung tema “Sustainable Trade the Digital Era” dengan konsep tampilan gambar tiga dimensi yang dibuka langung oleh Presiden Joko Widodo.
Dikatakan Jokowi, dengan situasi pandemi Covid-19 pelaku usaha tidak boleh berhenti, karena hal tersebut merupakan salah satu cara melawan Covid-19. Salah satu terobosan melaksanakan perdagangan saat pandemi adalah dengan pemanfaatan transformasi digital.
“Dalam situasi yang sulit ini kita tidak boleh pesimis. Disaat perdagangan global mengalami perlambatan kita justru harus bergerak lebih cepat, lebih gesut dan lebih responsif. Kita harus jeli menangkap peluang, siapkan diri agar ketika situasi sudah pulih kita mampu bersaing,” tegas Jokowi, Selasa (10/11).
Beliau menambahkan, dalam transformasi industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi digital ini harus dibarengi dengan berbagai perubahan, baik itu dalam segi kualitas, pengemasan, branding, pelayanan,mauoun harga yang kompetitif, sehingga mampu bersaing dalam perdagangan global, terutama dalam segi ekspor.
“Semuanya harus betul-betul kompetitif, harus sesuai dan mampu memenuhi standar pasar ekspor di tingkat global. Saya ingatkan dan tekankan kembali untuk terus mencari pasar-pasar baru, segera garap pasar-pasar non-tradisional dengan strategi baru, dengan pendekatan baru, dengan target capaian yang bertambah besar bagi pelaku usaha di dalam negeri, khususnya usaha kecil dan menengah,” paparnya.
Sementara itu, berkenanaan geliat ekonomi di masa pandemi Pemda Provinsi Bengkulu sendiri telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan meluncurkan BERIJO (Belanjo Sayur Sembako di Rumah Ajo) dengan menggunakan aplikasi. Selain sebagai transformasi digital UMKM, aplikasi belanja dengan transaksi non-tunai ini sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
“Ini untuk membantu masyarakat maupun pedagang. Masyarakat yang butuh sembako namun keterbatasan jarak dan waktu perlu repot-repot lagi ke pasar, bisa membeli secara online, begitu pun sebaliknya. Ke depan harapan kita akan ada lagi terobosan-terobosan dengan pemanfataan digital yang dapat kita gunakan untuk mendukung aktivitas masnyarakat Bengkulu,” tutur Hamka.