Kadisdik Kota Bengkulu, Rosmayetti
Kota Bengkulu,Beritarafflesia.com – Kondisi saat ini dimana semua aktivitas dilakukan secara daring termasuk kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa-siswi SD-SMP membuat semua harus bisa beradaptasi dengan baik. Tentu saja KBM yang dilakukan secara daring sangat berbeda suasananya dengan KBM yang dilakukan tatap muka. Rabu (9/6/2021)
Pembelajaran secara daring tentu saja memiliki banyak sekali permasalahan, tidak hanya sinyal dan gawai yang tidak tercukupi. Akan tetapi, banyak hal lain di luar sana yang membuat pembelajaran secara daring ini bisa dibilang kurang efektif.
Kondisi ini pun menjadi perhatian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, sehingga baru-baru ini dirinya mempertimbangkan dan memperbolehkan sekolah tatap muka dengan catatan menerapkan prokes disetiap proses belajar mengajarnya.
Hal ini juga menjadi kabar bahagia di Kota Bengkulu, karena sudah banyak orangtua, siswa-siswi bahkan guru yang mengeluhkan tidak efektifnya KBM daring. Mulai tahun ajaran 2021/2021, SD-SMP se-Kota Bengkulu dapat melakukan KBM tatap muka.
“Sesuai perwal Walikota yang sudah kita edarkan, semua sekolah sudah boleh melakukan KBM tatap muka dengan surat izin rekomendasi dari gugus tugas Covid-19,” ujar Kadisdik Rosmayetti.
Untuk ajaran tahun 2021/2022, tahap awal di Kota Bengkulu, KBM tatap muka dilakukan 50 persen dan daring 50 persen.
“Tahap awal masih 50-50 persen baik tatap muka dan daring. Apabila tidak ada munculnya cluster baru, tatap muka akan dilakukan secara keseluruhan dengan mengutamakan prokes. Dan tim pengawas akan selalu memantau pelaksanaan prokes disetiap sekolah baik itu secara daring dan tatap muka,” tutupnya. (Joe