Antisipasi Penyebaran Kasus Covid-19, Protokol Kesehatan di Lingkungan Pasar Diperketat

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri

 

Bengkulu,Beritarafflesia.com– Masih minimnya penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan pasar hampir di sebagian besar provinsi, menjadi salah satu penyumbang angka kasus Covid-19 di Indonesia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengatakan, melalui lintas kementerian, pemerintah pusat menekankan pentingnya kesehatan lingkungan di tengah pandemi Covid-19, terutama di lingkungan pasar, sekolah dan tempat pelayanan kesehatan.

“Jadi agar kiranya di pasar-pasar tradisional itu, diupayakan betul-betul pedagang dan pembeli menerapkan prokes. Selain itu produk yang dijual aman dan sehat, ini yang perlu diperkuat pengawasannya,” jelas Sekda Hamka usai ikuti Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pasar Tanggap Covid-19 dan Pasar Sehat Tahun 2021 via Virtual Meeting di Ruang VIP Pola Pemprov Bengkulu, Senin (19/04/12).

Baca Juga  Pemprov Bengkulu Targetkan Pembangunan Trans Enggano Rampung Desember 2024

Sekda Hamka usai ikuti Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pasar Tanggap Covid-19 dan Pasar Sehat Tahun 2021 via Virtual Meeting di Ruang VIP Pola Pemprov Bengkulu, Senin (19/04/12).

 

Tindak lanjut kebijakan tersebut, lanjut Hamka Sabri, Pemprov Bengkulu akan melaksanakan rapat bersama dengan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu beserta OPD teknis lainnya. Yang kemudian menurunkan Tim Satgas Penanganan Covid-19 ke pasar dan pusat keramaian lainnya, melakukan pengawasan dan pembinaan penerapan prokes. Termasuk di pasar-pasar di 9 kabupaten 1 kota.

Baca Juga  Penguatan Jaringan Organisasi, Hulubalang Lantik Sekaligus Serahkan SK Pengurus Setiap Kecamatan

“Memang sebelumnya pernah ada kasus Covid-19 klaster pasar, namun hingga saat ini belum ada kasus lagi. Langkah selanjutnya kita memerintahkan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu dan OPD terkait seperti Perindag, aktifkan sosialisasi prokes,” pungkasnya.

Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni menjelaskan, sejauh ini belum ada kasus baru Covid-19 klaster pasar. Namun sejak sepekan terakhir telah terjadi kembali penambahan kasus positif covid-19, sehingga kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan.

Baca Juga  Pemprov Bengkulu Buka Donasi, Solidaritas untuk Korban Banjir Lahat

Virtual Meeting di Ruang VIP Pola Pemprov Bengkulu

 

Tercatat hingga saat ini ada 28 pasien kasus Covid-19 dirawat di Irna Fatmawati RSMY Bengkulu, yang selama ini seperti di bulan Maret 2021, itu rata-rata 8 kasus per hari. Termasuk peningkatan kasus di RS Kota Bengkulu.

“Ini warning bagi kita Satgas Covid-19, bahwa di Bengkulu di April 2021 terjadi peningkatan kasus. Langkah strategis perlu kita ambil apalagi saat ini dalam suasana Ramadan,” ungkapnya.(BR)

 

Share

Tinggalkan Balasan