Banjir di Kota Bengkulu, Tokoh Masyarakat Melayu Kritik Kinerja Pemerintah

Bengkulu, Beritarafflesia.com- Medengar banyaknya laporan masyarakat terkait sering terjadi bencana banjir diwilayah Kota Bengkulu, Salah satu Tokoh Masyarakat Melayu Bengkulu Ujang Iskandar, menyayangkan kinerja pemerintah yang selama ini dinilai belum maksimal.

Ujang Iskandar mengatakan kejadian tersebut memang sudah sekian kali terjadi di wilayah kota Bengkulu, namun ada beberapa titik lokasi yang diluar dugaan sebab di beberapa titik lokasi itu selama ini belum pernah terjadi.

“Ini adalah pertanda bahwa allah SWT menunjukan kebesarnnya, artinya selama ini pemimpin kota Bengkulu yang mengankat program 1000 jalan mulus tidak disertai dengan pembangunan drainase, ada beberapa titik yang memang diluar dugaan yakni di penurunan depan hotel Dena, Kalo di daerah tanjung agung dan Surabaya itu sudah tidak heran lagi itu sudah menjadi langanan setiap tahun” Kata Ujang kepada media beritarafflesia.com melalui sambungan telpon. Senin (23/11/2020) Malam.

Baca Juga  Wawali Dedy Terima Kunjungan Dari Dandenpom II/I Bengkulu

Seharusnya lanjut Ujang pemerintah kota Bengkulu mempunyai solusi untuk menagapi hal ini karena setiap tahun di musim penghujan ada beberapa titik loksi yang memang sudah menjadi langanan terkena banjir.

“Kami berharap bapak walikota lebih memfokuskan masalah-masalah yang ada di kota Bengkulu tercinta ini,” tegasnya

Baca Juga  Demi Keselamatan Bersama, SE Walikota Wajib Dipatuh

Lanjutnya masih terjadinya banjir tersebut artinya pemimpin yang sekarang ini belum memikirkan secara matang tentang program yang telah direalisasikannya.  Seperti contohnya pada persoalan  program 50 ribu tenaga kerja yang sampai saat ini belum tuntas.

Baca Juga  Sekda Sidak Penggunaan “Tapping Box” Dibeberapa Tempat Usaha di Kota Bengkulu

“ini menjadi hal yang penting untuk dikoreksi, apa yang kita bangakan dengan program seribu jalan mulus kalua drainasenya tidak dibangun inilah akibtnya, Seharusnya setiap Walikota, Bupati bahkan Gubernur Bengkulu melanjutkan setiap program yang telah dilaksanakan pemimpin sebelumnya  sehingga pembangunan yang belum sempat terselesaikan maka akan terealisai,  sehingga perencanaan program yang dilaksanakan betul betul matang,” tutupnya. (Eka).

Share

Tinggalkan Balasan