DKP Provinsi Bengkulu Usul 25 Titik Rumpon Untuk Nelayan

Bengkulu, Beritarafflesia. Com – Untuk meningkatkan hasil tangkap nelayan di perairan Bengkulu, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bengkulu telah mengusulkan pembuatan 25 titik rumpon pada tahun anggaran 2024 melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Usulan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para nelayan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bengkulu, Syafriandi, menjelaskan bahwa alokasi 25 titik rumpon tersebut akan dibagi untuk enam kabupaten, yaitu Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Mukomuko, serta Kota Bengkulu, yang memiliki wilayah pesisir.

Baca Juga  Percepat Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai, Pemprov Bersama PT Pelindo dan DPRD Provinsi Bengkulu Gelar Rapat Bersama

“Tahun ini kita usulkan 25 rumpon melalui APBN, dengan sebaran enam kabupaten dan satu kota. Jadi se-Provinsi Bengkulu kecuali Rejang Lebong, Lebong, dan Kepahiang,” ungkap Syafriandi, Pada Minggu, (20/10/2024).

DKP tegah melakukan penyusunan pengusulan dari masing-masing kabupaten dan kota sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan wilayah.

“Saat ini kita masih nge-desk, jadi ada 25 titik itu dari APBN. Kita juga masih mengupayakan melalui APBD,” kata dia.

Baca Juga  Momentum Dies Natalis ke-43, Gubernur Helmi Hasan Resmi Terpilih Jadi Ketua IKAL UNIB Periode 2025-2030

Diharapkan, keberadaan rumpon ini dapat membantu membentuk habitat baru bagi ikan dan meningkatkan hasil tangkapan nelayan di masa mendatang.

“Tentu kami harap dengan adanya program ini, nelayan di Bengkulu dapat kembali menikmati hasil tangkap yang melimpah dan kesejahteraannya daoat meningkat,” singkat Syafriandi.

Untuk diketahui, rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut, baik laut dangkal maupun laut dalam.

Baca Juga  Pemprov Biayai BPJS Gratis Rp167 Miliar, Gubernur Helmi:  Insya Allah Berlaku di Seluruh Indonesia

Pemasangan tersebut dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap.

Dalam permbuatanya, kombinasi antara kayu dan bambu yang diikatkan menggunakan tali ke jangkar yang terbuat dari ban bekas, blok semen, atau mesin bekas, atau sangat modern berupa konstruksi dari baja, alumunium atau fiberglass sebagai pelampungnya dan dilengkapi dengan alat.

(Aidilia)

Share