Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu menggelar rapat paripurna agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota Bengkulu tahun 2022 di ruang rapat Ratu Agung, Selasa, (2/5/2023).
Rapat paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Supriyanto dengan dihadiri seluruh unsur Forkopimda.
Di Dalam rapat paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) disampaikan langsung Wakil Walikota Bengkulu Dr. Dedy Wahyudi, S.E, M.E.
Dedy Wahyudi mengatakan, bahwa untuk alokasi anggaran pendapatan tahun 2022 Rp 1,2 triliun lebih. Kemudian untuk alokasi anggaran belanja daerah sebesar Rp 1,2 triliun lebih. Untuk pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan Rp 60 miliar dan pengeluaran pembiayaan Rp 83 miliar.
Lebih lanjut, Dedy Wahyudi mengungkapkan bahwa capaian-capaian Pemerintah Kota Bengkulu selama periode 2018-2023.
“Pertama Alhamdulillah Kota Bengkulu terus berkembang dan kita membuat satu kawasan ekonomi baru, kawasan merah putih. Berkat dukungan dewan semua kita sudah punya balai kota merah putih sebagai pengganti balai kota yang sekarang menjadi MPP. Kita juga bersyukur Kota Bengkulu sudah punya dua rumah sakit yakni RSHD dan RSTG,” sampai Dedy.
Dedy melanjutkan, Kota Bengkulu sekarang juga sudah punya rumah singgah mess pemda di Jakarta yang hampir setiap hari dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menginap di sana secara gratis.
Selanjutnya Kota Bengkulu juga sudah mempunyai gedung Mal Pelayanan Publik yang lengkap dan refresentatif eks balai kota yang lama. Kemidian berdasarkan data BPS jalan di Kota Bengkulu sudah 97 persen dalam keadaan baik. Oleh karena itu Pemkot tidak lagi mendapatkan dana DAK untuk jalan karena jalan di Kota Bengkulu sudah mulus.
“Selama 5 tahun terakhir kita juga terus melanjutkan program 1.000 jalan mulus. Kemudian termasuk juga kita realisasikan program lampu jalan. Kemudian, Alhamdulillah 4 tahun berturut-turut mendapatkan WTP dan kita akan mendapatkan kembali WTP yang kelima,” sampai Dedy.
Termasuk angka kemiskinan dan angka stunting di Kota Bengkulu yang juga mengalami penurunan. “Angka stunting di Kota Bengkulu juga turun drastis, dari 22 persen sekarang tinggal 12 persen. Artinya mengalami penurunan 10 persen,” jelas Dedy.(Br1)adv