Dukung Layanan Berbasis Ham, Petugas Lapas Perempuan Bengkulu Ikuti Pelatihan Bahasa Isyarat Serta Pembinaan Fisik, Metal dan Disiplin

Dukung Layanan Berbasis Ham, Petugas Lapas Perempuan Bengkulu Ikuti Pelatihan Bahasa Isyarat Serta Pembinaan Fisik, Metal dan Disiplin

Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Dalam rangka mendukung Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pelayanan Publik Berbasis HAM, Lapas Perempuan Bengkulu gelar Pembinaan FIsik, Mental dan Disiplin Pegawai berupa Pelatihan bahasa isyarat bagi petugas bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Kota Bengkulu, Selasa (3/9/2024).

Baca Juga  Gubernur Rohidin Lepas Kontingen Bengkulu Ke Pon Xx Papua

Kegiatan ini berlangsung di Aula Pasperlu yang dibuka secara resmi oleh Kepala Lapas Perempuan Bengkulu Gayatri melalui Plh Kalapas Fice Parlina. Dalam sambutannya, Fice menekankan pentingnya pelatihan ini, “Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Lapas Perempuan Bengkulu,” ujarnya.

Baca Juga  Gubernur Bengkulu: Pastikan Tuntas Pembangunan Infrastruktur Daerah Di Periode Kepemimpinannya

Adapun instruktur pelatihan bahasa isyarat ini yaitu, Nia Apriliana dan Erika Kurniawati. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini mencakup Bahasa Isyarat Dasar, disampaikan oleh tenaga pengajar dari SLBN 1 Bengkulu ini. Seluruh peserta pun tampak semangat dan antusias dalam mengikuti pelatihan Bahasa isyarat ini.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi petugas dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pengunjung, dan masyarakat umum. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pelayanan di Lapas Perempuan Bengkulu dapat sesuai dengan prinsip-prinsip Pelayanan Publik Berbasis HAM.

Baca Juga  Di Forum Internasional CMGF Mendatang, Gubernur Bengkulu Akan Angkat Program Desa Digital Dan DEDI DEWI

Melalui kolaborasi antara Lapas Perempuan Bengkulu Batang dan SLBN 1 Bengkulu dalam penyelenggaraan pelatihan bahasa isyarat ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pelayanan publik di Lapas serta meningkatkan inklusi bagi masyarakat dengan beragam kebutuhan komunikasi.(Br1)

Share