Foto Ilustrasi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel
Bengkulu,Beritarafflesia. com – Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menaikkan PBBKB dari 5% ke 10% telah berdampak negatif pada masyarakat Bengkulu. Dampak keberatan masyarakat ini diakibatkan lantaran kenaikan harga BBM usai Gubernur Bengkulu menerbitkan Pergub Nomor : 2/2020.
Selain itu, kondisi BBM di Bengkulu ini tidak hanya mengalami kemahalan yang berujung memberatkan ekonomi masyarakat. Namun stok BBM juga di Bengkulu justru tidak maksimal.,bahkan setiap tahun BBM solar di Bengkulu terjadi antrian panjang. hal ini bisa terjadi akibat pemerintah provinsi Bengkulu lalai dalam melakukan investigasi dan pemantauan terhadap Pendistribusian BBM serta mencari solusi,apa yang menjadi penyebab bahwa stok bahan bakar minyak ini selalu bermasalah.
“Akibat dampak dari Pergub tersebut harga BBM di Bengkulu menjadi lebih mahal dibanding dengan daerah lain. Untuk diketahui di Bengkulu ini sejak tanggal 1 Januari 2021 lalu harga BBM lebih mahal dibanding daerah lain. Kemudian yang lebih parahnya lagi setiap SPBU di Bengkulu setiap hari kehabisan stok. Seharusnya jika saya jadi pemimpin, pemprov Bengkulu melakukan komunikasi dengan pihak APH agar mencari penyebab,kenapa BBM di Bengkulu ini setiap tahun antrean panjang,,dan stok tidak mencukupi.Ungkap Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu, Helmi Hasan, kepada media ini Senin (7/10/2024).
Ia juga mencurigai,bahwa BBM di Bengkulu ini tidak normal diakibatkan ada kebocoran yang diduga dilakukan para oknum Mavia BBM saat pendistribusian di tengah laut, karena dari penelusurannya bahwa distribusi kuota BBM dari Sumbagsel untuk provinsi Bengkulu tidak Berkurang.
“ Berdasarkan catatan, bahua konsumsi BBM di wilayah Bengkulu untuk Gasoline dan Gasoil mencapai 1.117 KL per hari. Sedangkan pihak Pertamina selalu menyatakan berkomitmen penuh untuk tetap menyalurkan BBM kepada masyarakat sesuai permintaan SPBU., pertanyaan saya kenapa Bengkulu selalu kesulitan BBM” Tanya Helmi
Paslon Gubernur Bengkulu Helmi Hasan juga menambahkan, bahua pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel pernah memberikan keterangan bahua memastikan tidak ada pengurangan kuota dan distribusi bahan bakar minyak untuk Provinsi Bengkulu, Meskipun kapal tongkang kandas di perairan Pelabuhan Pulau Baai akibat menabrak pipa BBM Pertamina.
“ Bengkulu ini aneh, karena pemimpinnya tidak mengerti cara mengatasi permasalahan yang terjadi. Banyangkan PPKB di Sumatera Selatan dan Lampung hanya 7,5%. Seharusnya PPKB di Bengkulu juga segitu, karena sama-sama dari Sumbagsel.
“Pajak 10% itu cuma di Papua. Masa Bengkulu disamakan dengan Papua,” jelasnya.
Bila jadi gubernur, Helmi pun berjanji akan merevisi pergub tersebut. kuota BBM di Bengkulu bertambah, serta harganya bisa turun.
” Saya berjanji kepada masyarakat Bengkulu, jika Helmi- Mian Gubernur kuota BBM normal dan harganya turun. Kami juga sudah hitung, seluruh masyarakat di Bengkulu bisa hemat Rp200 sampai Rp300 per liternya,” Demikian Pungkas Helmi
Berikut daftar harga BBM Pertamina selengkapnya dilansir dari MyPertamina.id:
1. Provinsi Aceh
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang
– Pertalite: Rp 10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Pertamax Turbo: (-)
– Pertamax Rp 11.100
– Dexlite: 11.700
– Pertamina Dex: (-)
3. Provinsi Sumatra Barat
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.650
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.850
– Harga Dexlite: Rp12.400
– Harga Pertamina Dex: Rp13.750
4. Provinsi Sumatra Utara
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp13.450
5. Provinsi Sumatra Selatan
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp13.450
6. Provinsi Riau
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.650
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.850
– Harga Dexlite: Rp12.400
– Harga Pertamina Dex: Rp13.750
7. Kepulauan Riau
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.650
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.850
– Harga Dexlite: Rp12.400
– Harga Pertamina Dex: Rp13.750
8. Free Trade Zone (FTZ) Batam
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp11.500
– Harga Pertamax Turbo: Rp12.500
– Harga Dexlite: Rp12.100
– Harga Pertamina Dex: Rp12.500
9. Provinsi Jambi
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp13.450
10. Provinsi Bengkulu
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.650
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.850
– Harga Dexlite: Rp13.250
– Harga Pertamina Dex: Rp13.750
11. Provinsi Bangka Belitung
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp13.450
12. Provinsi Lampung
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp13.450
13. Provinsi Banten
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
14. Provinsi DKI Jakarta
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
15. Provinsi Jawa Barat
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
16. Provinsi Jawa Tengah
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
17. Provinsi Jawa Timur
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
18. Provinsi DI Yogyakarta
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
19. Provinsi Bali
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
20. Provinsi NTB
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
21. Provinsi NTT
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp 12.100
– Harga Pertamax Turbo: Rp 13.250
– Harga Dexlite: Rp 12.700
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
– Harga Pertamax Green: Rp12.700
22. Provinsi Kalimantan Barat
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
23. Provinsi Kalimantan Tengah
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
24. Provinsi Kalimantan Timur
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp 13.150
25. Provinsi Kalimantan Selatan
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.650
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.850
– Harga Dexlite: Rp12.400
– Harga Pertamina Dex: Rp13.750
26. Provinsi Kalimantan Utara
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.650
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.850
– Harga Dexlite: Rp13.250
– Harga Pertamina Dex: Rp13.750
BERITA TERKAIT
27. Provinsi Sulawesi Utara
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp13.450
28. Provinsi Gorontalo
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp13.450
29. Provinsi Sulawesi Tengah
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp13.450
30. Provinsi Sulawesi Tenggara
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp13.450
31. Provinsi Sulawesi Selatan
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp13.450
32. Provinsi Sulawesi Barat
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp13.450
33. Provinsi Maluku
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: (-)
34. Provinsi Maluku Utara
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: (-)
35. Provinsi Papua
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: Rp13.550
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: (-)
36. Provinsi Papua Barat
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp13.450
37. Provinsi Papua Barat Daya
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: Rp13.450
38. Provinsi Papua Selatan
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: (-)
39. Provinsi Papua Pegunungan
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.400
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.000
– Harga Pertamina Dex: (-)
40. Provinsi Papua Tengah
– Pertalite: Rp 10.000
– Harga Bio-solar: Rp6.800
– Pertamax Turbo: (-)
– Pertamax Rp12.400
– Dexlite: Rp13.000
– Pertamina Dex: (-).
Penulis : BR1