Mukomuko, Beritarafflesia.com- Debat Kandidat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko pada putaran kedua kali ini berjalan sangat seru dan menarik, mengingat waktu yg tak lama lagi perdebatan akbar pelaksanaan pilkada Mukomuko tahun 2020 ini tak lama lagi akan digelar.
Pada putaran ke 2 ini masyarakat menunggu gebrakan program dan analisa yg matang dari kedua paslon atau sesuatu yang spesial di antara kedua paslon tapi setelah menonton dari awal sampai habis perdebatan hal ini tak ubah nya sama dengan debat pertama bahkan Huda-Rahmadi semakin jelas mematangkan program dan menceritakan keberhasilannya. Sedangkan kubu nomor 2 hanya bisa menyalahkan program dan tanpa ada solusi dan program jitu yang dipaparkan.
Aktivis Pemuda Malin Deman, Adi.N.Fahmi.Z mengatakan antusias masyarakat dalam menunggu debat yang berjalan dengan sengit adu gagasan dan program sudah termimpi-mimpi sejak siang hari, akan tetapi hasilnya sama, Sapuan kembali menambahkan sedikit gula di kopi racikan Huda-Rahmadi, sejatinya dengan tema yang ada Sapuan mampu menguasai jalan debat dengan mengangkat tema (Mewujudkan Mukomuko Yang Sehat Dan Mandiri Melalui Sinergitas Program Pemerintah Pusat Dan Daerah)
“Debat malam hari ini sebenarnya menarik, akan tetapi juga biasa saja bahkan huda dan rahmadi semakin mematangkan programnya dengan keberhasilan yg telah dilakukan dan tinggal melanjutkan ” Kata Adi.N.Fahmi.Z Kepada Media ini Kamis (26/11/2020).
Ia mengatakan harapan masyarakat dalam pemaparan program-program Sapuan-Wasri sangat dinanti, namun apa yang sampakan kandidat nomor urut 02 tersebut sama sekali tidak ada yang menonjol, bahkan Sapuan-Wasri dinilai hanya menambahkan gula di kopi yang telah dibuat Huda-Rahmadi.
“Semua orang berharap Sapuan mampu menguasai debat sesuai dengan tema beliau yang sudah lama direncanakan di pusat, sejatinya mampu memaparkan program program yang strategis dan membawanya di kabupaten ini, tetapi kita lihat tidak ada sesuatu yang menonjol pasangan Sapuan-Wasri sebenarnya kembali menambah gula di kopi buatan huda dan rahmadi kopi tetaplah kopi ini perkara selera sejatinya sapuan harus mampu membuatkan teh, atau jus sesuai selera dan realita masyarakat akan tetapi ini tidak mungkin mereka tau masyarakat lebih menyukai kopi dan ingin melanjutkan,” ungkapnya.
Isu gagal bayar menjadi senjata Sapuan-Wasri dari debat pertama dan debat kedua, Lemahnya PAD pun menjadi senjata sejatinya tetapi huda mampu menjawab dengan lugas isu ini, kita menunggu sebenarnya sapuan mampu memberikan solusi dan cara mengatasi tetapi sampai debat usai hal itu tidak ada
” isu yangg di kembangkan sama tidak ada ubah dengan debat pertama, saya berharap isu ini menjadi nilai positif bagi kubu sapuan dengan menerapkan strategi penyelesaian dan mengatasi kedepannya solusi, tetapi debat usai Sapuan tak mampu memberikan solusi. Masyarakat sebenarnya menunggu gebrakan tetapi yang dipertontonkan sama saja program huda rahmadi jelas lebih tepat dan sudah dijalankan ” paparnya. (Zul)