Muko-Muko,Beritarafflesia.com- Kepala Desa Setia Budi Kecamatan teras terunjam, membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Mukomuko dan pemerintah pusat agar mengelokasikan Anggaran untuk pembanagunan infrastruktur desa.
Menurut kepala desa Jumadi melalui ketua BPD Eko bahwa desa tersebut mengalalami kesulitan untuk mengeluarkan hasil panen sawit. Karena akses jalan dan jembatan untuk penghubung antar desa belum ada yang di aspal,bahkan pada saat hari hujan kondisi jalan tersebut tidak bisa di lewati.
“Sebenarnya Desa Setia Budi ini merupakan kunci utama sebagai akses untuk menuju ke desa yang lain, akibat kondisi arus jalan ini belum di aspal, sehingga hasil pertanian dan hasil kebun rakyat berupa kelapa sawit mengalami kesulitan untuk di lewati kenderaan.” Kata Eko Saat di kunjungi wartawan di ruanag kerjanya,Jum,at (5/3/2021)
Apalagi menurut Eko pada musim hujan, masyarakat desa Setia Budi yang ingin membawa hasil perkebunan harus menumpang lewat dari kebun milik Agro Muko.
“Jadi kalau lewat kebun Agro Muko peraturannya sangat ketat, sehingga kalau jam 5 sore semua truk pengangkut sawit tidak di perbolehkan lagi. Dampaknya buah sawit hasil panen dari perkebunan warga terpaksa harus nginap, sambil menunggu sampai pagi hari jalan baru di buka.”Jelasnya
Eko DPD Menambahkan, Jalan ini merupakan jalan propinsi,yang dibangun dari tahun 1990, Tapi sampai saat ini belum tersentuh pembangunan, Baik dari sumber dana APBD propinsi maupun APBN.
“ Dulu perna jalan ini perna di survey oleh dinas PUPR Bina marga provinsi, tapi sampai saat ini belum ada kabar.Jadi jalan yang di bangun tahun 90 an ini belum perna di aspal hotmik. Selain itu juga Kondisi jembatan yang untuk menghubungkan antar desa sebenarnya tidak layak untuk di lalui truk pengangkut sawit. pasalnya jembatan yang terbuat dari bahan kayu tersebut sebelumnya sudah ada yang lapuk” Terangnya
Lanjut Eko, Saat ini perawatan untuk jembatan dan jalan yang menuju desa di kelola melalui sistem swadaya masyarakat. sambil menunngu perhatian serius dari PEMDA Mukomuko atau pemerintah propinsi.
“Untuk menunjang kelancaran ekonomi dan mobilisasi hasil panen dari petani sawit, terpaksa kami melakukan perawatan sendiri dengan sistem swadaya masyarakat. yaitu kami sumbangan buah sawit sebanyak 10 kilogram dari hasil panen masyarakat, tujuannya untuk mengeluarkan hasil panen sawit bisa berjalan lancar” Pungkasnya.
Selain itu menurut Eko, ada aset daerah yang bisa menunjang kesejahteraan masyarakat tersebut. Salah satunya adalah danau Lebar. Obyek wisata ini lebih mengedepankan suasana alamiah di sekitar danau. Terlihat dari foto bahwa di sekitar danau suasananya sejuk meskipun terik matahari panas.
“ Danau tersebut ramai di kunjungi masyarakat biasanya saat kondisi idul fitri. Ini merupakan income bagi masyarakat di sekitarnya. Bahkan yang mengunjungi danau ini tidak hanya dari warga di sekitar, tapi juga masyarakat dari luar daerah. jika kawasan danau ini di kelolah untuk di jadikan objek wisata, Saya rasa bisa meningkatkan ekonomi bagi pedagang, dan menjadi sumber PAD pemerintah Kabupaten Mukomuko”,Ungkap Eko.
Sambung Eko” PAD ini bisa di dongkrak dan di masimalkan manakala akses jalan menuju ke danau tersebut bisa di lakukakan revitalisasi segera sehinngga kendaraan yang masuk ke obyek wisata bisa berjalan lancar. Saya berharap PEMDA Mukomuko maupun pemerintah Provinsi Bengkulu bisa merealisasikan perbaikan jalan yang sangat di perlukan warga ini,Demikian Tutup Eko” (Buyung)

















