Bengkulu,Beritarafflesia.com- Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah menegaskan, Pemerintah Provinsi Bengkulu siap mendukung dan membantu setiap kegiatan di bidang keagamaan.
Salah satunya dengan ikut membantu pembangunan sarana dan prasarana pendidikan berbasis keagamaan seperti pondok pesantren. Hal itu diungkapkannya saat melakukan peletakan batu pertama Pondok Pesantren Al-Fattah Nailul Anwar, di Desa Sari Makmur Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Muko-Muko, Kamis (8/4/2021).
“Kami pihak Provinsi siap untuk membantu pembangunan pondok pesantren ini. Saya bicara ini tidak main-main, apa yang saya sampaikan ini akan saya kerjakan, sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan keagamaan maupun sebagai investasi akhirat,” tegasnya, usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren.
Lanjutnya, pembangunan ini harus diupayakan bersama-sama baik pihak pemerintah maupun swasta, jika dilakukan bersama-sama maka semuanya akan mudah dilakukan.
Untuk itu, dirinya berharap semua pihak dapat membantu pembangunan pondok pesantren tersebut, karena pesantren merupakan wadah untuk membina dan mendidik kaum milineal yang berakhlak mulia.
“Kita berharap pesantren ini bisa berkembang dan maju, menjadi pesantren yang modern, yang menelurkan kaum milineal yang berakhlak mulia dan dapat meningkatkan keimanan kita,” sebut mantan Bupati Lebong ini.
Tampak ikut dalam peletakan batu pertama itu, Ketua DPRD Kabupaten Muko-Muko, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Nailul Anwar, perwakilan Pemkab Muko-Muko, serta unsur Forkompinda Kabupaten Muko-Muko.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Nailul Anwar, Miftachul Huda Al Chakimi atau biasa dipanggil Gus Huda mengatakan, didirikannya pondok pesantren ini berangkat dari keinginannya untuk menjadikan kaum milineal yang berakhlak dan berbudi pekerti baik.
Karena dirinya menilai, di era globalisasi serta berkembangnya teknologi informasi sangat mempengaruhi jiwa generasi muda.
Sehingga, lanjutnya perlu dibentengi dengan ilmu agama sedari kini untuk menghindari kerusakan mental dan jiwa kaum milineal.
“Untuk itu, atas keprihatinan kami atas nasib generasi muda nanti, maka kami berinisiatif untuk mendirikan pondok pesantren ini,” sebut Gus Huda.
Selain itu, dengan adanya pondok pesantren yang berbasis ahlus sunnah wal jamaah ini dapat menghindari dari golongan radikalisme.
“Pondok pesantren berpaham ahlussunnah wal jamaah ini sangat minim di Bengkulu, untuk itu pondok pesantren ini dimaksudkan untuk menghindari paham-paham radikalisme yang dapat mempengaruhi jiwa anak muda,” sebutnya.
Dirinya berharap pondok pesantren ini dapat segera dibangun, untuk itu dirinya memohon bantuan pemerintah maupun pihak swasta untuk menyelesaikan pembangunan pondok pesantren tersebut.
“Mohon semua pihak untuk membantu mewujudkannya, karena direncanakan pada bulan Juni ini kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren ini akan dimulai,” harapnya.
“Hidup adalah kesempatan satu kali dan perlu investasi akhirat kita dengan sedekah untuk pondok pesantren ini baik dengan harta, ilmu maupun dengan kekuasaan yang ada,” tutupnya.(BR)