Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Dinas Sosial Kota Bengkulu terus melakukan penyortiran
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan lebih selektif agar DTKS di Kota Bengkulu benar-benar bersih sehingga penerima bantuan sosial benar-benar warga yang miskin atau tidak mampu.
Dari penyortiran data itu, banyak warga yang dikeluarkan dari DTKS karena dinilai bukan termasuk warga miskin. Namun banyak juga warga miskin yang belum dimasukkan atau terdaftar ke dalam DTKS. Saking banyaknya, dalam satu hari saja ada 30 hingga 40 laporan warga miskin yang belum dimasukkan ke DTKS.
Ini disampaikan langsung Kadis Sosial Kota Bengkulu Sahat Situmorang. Ia mengatakan, rata-rata warga tidak mampu akan diusulkan masuk DTKS adalah mereka yang baru pindah ke Kota Bengkulu.
“Terakhir, DTKS kita masih di angka 153 ribu yang terdaftar. Namun antrian yang mau masuk meningkat, karena banyaknya data baru yang kita usulkan lagi. Jadi memang warga yang kita usulkan itu betul-betul miskin tapi belum terdaftar di DTKS, mungkin mereka ini yang baru pindah ke Kota Bengkulu. Dalam satu hari saja mungkin sampai 40 laporan warga miskin yang belum terdata di DTKS,” beber Sahat.
Laporan warga miskin yang belum terdata di DTKS itu, lanjut Sahat langsung diusulkan melalui operator Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG).
“Jadi memang banyak juga di antrian yang ingin masuk DTKS. Tapi banyak juga yang keluar dari DTKS, sejak Januari 2024 hingga saat ini yang keluar dari DTKS terakhir itu totalnya sudah sekitar 8 ribu,” ujar Sahat.
Apa saja klasifikasi warga yang bisa dikeluarkan dari DTKS? lebih lanjut Sahat menjelaskan contohnya warga yang upah dari pekerjaannya UMR atau UMP, mempunyai rumah pribadi yang bagus, lulus CPNS, itu akan otomatis dikeluarkan.
“Kebijakan dari kemensos, yang dikeluarkan itu contohnya penghasilannya UMR, UMK, otomatis keluar. Tapi ada juga kemarin kita temukan pada saat memberikan bantuan sosial kita melihat dari penampilannya sepertinya warga mampu. Setelah kita sisir ternyata tempat tinggalnya layak. Jadi masih banyak juga yang berupaya masuk ke DTKS padahal tidak termasuk kriteria miskin,” kata Sahabat.
Dengan membeberkan nomor handphone pribadinya dan membuka jaringan SIKS-NG di setiap kelurahan, Sahat yakin bisa membuka ruang semakin bersihnya DTKS di Kota Bengkulu.(BR1)