Kunjungi Baznas RI, Walikota Helmi Ajukan MoU Pengelolaan Klinik Pratama Milik Pemkot

Trobosan Walikota Helmi Ajukan Kerjasama Pengelolaan Klinik Pratama Milik Pemkot bersama Baznas RI

Bengkulu,Beritarafflesia.com- Walikota Bengkulu Helmi Hasan,SE menciptakan trobosan dan gagasan baru demi untuk kepentingan masyarakat Bengkulu ia mengunjungi kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia (RI) untuk menyampaikan tawaran kerja sama terkait pengelolaan Klinik Pratama HD milik Pemkot Bengkulu, pada Rabu ( 2/11/2022)

Kunjungan Walikota Helmi Hasan ke BAZNAS RI ini di dampingi Sekda Arif Gunadi, Kepala Bappeda Medy Febriansyah, Kadishub Hendri Kurniawan, Kepala DPMPTSP Irsan Setiawan, Kadis Dukcapil Widodo, Plt Kalaksa BPBD Will Hopi, Pimpinan Baznas (Hilman Fuadi, Saiful Anwar), Kabid IKP Kominfo Dipa Adi Krisna.

Sekda kota Arif Gunadi Saat mendampingi Walikota ketika berjunjung ke Baznas RI

Trobosan kerja sama ini dilakukan Wali Kota Helmi Hasan lantaran adanya perubahan kebijakan terkait pengelolaan.karena Pengelolaan tak boleh dilakukan oleh pihak Pemkot, melainkan Pemprov. Tapi hal itu belum terlaksana kerja samanya lantaran ada beberapa alasan.

Berkaitan dengan hal ini, lalu kemudian Helmi Hasan berpikir keras agar gedung yang dibangun ini tidak sia-sia dan tetap memberi manfaat kepada masyarakat dengan beberapa pola dan gagasan.,  terkhusus di Bengkulu dan sekitar lokasi klinik pratama bahwa bangunan ini difungsikan sebagai mess untuk tempat  orang-orang dari Kota Bengkulu yang dirujuk berobat ke Jakarta sebagai tempat tinggal sementara.

Baca Juga  RSHD Terima Mahasiswa/Mahasiswi Magang Profesi Keperawatan Bhakti Husada

“Ya, kita menyampaikn tawaran kepada Baznas pusat mengenai pengelolaan klinik pratama yang gedungnya punya Pemkot Bengkulu, bahkan alkesnya juga sudah lengkap disana. Tapi dikarenkan memang kebijakan pemerintah berubah tentu kita juga menyesuaikan. Dulu gedung itu digunakan untuk mess, sehingga siapa pun dari Kota Bengkulu yang kira-kira datang ke Jakarta tidak punya tempat tinggal sementara. Maka alamat ini bisa digunakan. Sehingga masyarakat kita merasa keberadaannya di Jakarta tetap diperhatikan pemerintah,” tegas Helmi.

Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan

“Saya dari dulu memang senang mengadvokasi orang-orang tak mampu yang berobat. Misalnya di kota tidak mampu, di provinsi tak mampu, kita bawa ke Jakarta. Kadang-kadang kita rujuk ke jakarta, RSCM misalnya itu tempatnya sudah penuh dan harus nunggu 1-2 hari. Maka kemudian kita cari kos-kosan di sekitar RSCM, dan tempatnya dari sisi kesehatan tidak di dukung fasilitas medis tetapi karena terpaksa ya sudahlah di tempatkan disana,” lanjutnya.

Baca Juga  Kapolda Bengkulu Bersama Gubernur Rohidin Tinjau Vaksinasi dan Bakti Sosial Alumni Akpol 1997

“Dengan berjalannya waktu saya berpikir, kenapa mess ini tak berubah menjadi tempat berobat, klinik atau apa namanya, sehingga nanti warga Kota bengkulu yang nanti di rumah sakit rujukannya sudah penuh dia bisa mendapatkan pelayanan medis sekaligus tempat tinggal disana, itulah kemudian kita coba membuat itu menjadi klinik,” ujarnya.

Seiring waktu berjalan, Helmi mengatakan awalnya semua berjalan lancar, bahkan berbagai izin sudah mulai tuntas. Tetapi saat hendak mengurus izin operasional ternyata terjegal aturan, kota tak boleh memiliki, yang boleh memiliki ialah provinsi. Hal ini pun ia bicarakan ke Gubernur dan memang lebih pas provinsi yang memiliki.

“Mungkin pak Gubernur punya rencana lain sehingga itu belum bisa dikerjasamakan. Saya berpikir dengan pejabat pemkot bagaimana kalau kita ajak kerja sama Baznas pusat untuk membangun rumah sehat. Jadi kita cari format kerja samanya, gedungnya dan alat dari kita, tinggal didiskusikan secara hukumnya bagaimana. Sehingga minimal ini bisa melayani masyarakat Provinsi Bengkulu,” tuturnya.

Baca Juga  Pencurian Warga Seluma, Diamankan Polsek Kampung Melayu

Ia kembali menegaskan, pihak Baznas hanyalah melakukan pengelolaan dan menjalankan operasional klinik tersebut.

Trobosan Walikota Helmi Ajukan Kerjasama Pengelolaan Klinik Pratama Milik Pemkot bersama Baznas RI

“Bukan fisiknya, alkesnya, tapi mungkin operasionalnya dan pengelolaannya. Baznas kan punya dokter-dokter terbaik dan itu bisa ditemptkan disana. Menurut peraturan itu boleh, yang penting statusnya bukan kota mengelola. Sehingga baznas pusat bisa mengelola itu dan prioritasnya untuk masyarakat bengkulu, tetapi boleh melayani masyarakat sekitar,” jelasnya di hadapan Direktur Pendistribusian Baznas RI Ahmad Fikri dan Kepala Divisi Kesehatan, dr. Reza Ramdhoni serta jajaran Baznas lainnya.

Kabar baiknya rencana ini disambut baik warga sekitar Klinik Pratama HD yang notabene berstatus ekonomi menegah ke bawah.

Sebagai informasi, pembangunan klinik Pratama di Jakarta merupakan salah satu program Walikota Bengkulu Helmi Hasan. Klinik tersebut nantinya akan difungsikan untuk fasilitas kesehatan bukan hanya untuk warga Kota Bengkulu, namun juga masyarakat disekitar klinik. Selain itu, klinik juga dapat dijadikan sebagai penampungan pasien dari Bengkulu yang akan berobat di Jakarta,.demikian.(Zon)

Share

Tinggalkan Balasan