Bengkulu,Beritarafflesia.com – Ketua Majelis Pemuda Pancasila Pancasila Provinsi Bengkulu, Rahmat Riyanto, yang juga menjabat Kepala Dinas PUPR Bengkulu Tengah, mendapat perlawanan atas tindakannya melakukan caretaker MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu.
Diketahui, MPW Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu telah mengcaretakerkan MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu setelah sebelumnya menunjuk Pelaksana Tugas Ketua MPC PP Kota Bengkulu, Hendri, namun gagal mengurus MPC PP Kota Bengkulu karena dianggap melanggar AD ART Pemuda Pancasila. Dimana salah satu tugasnya adalah merapatkan dukungan politik kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu nomor urut 3,yakni Ā Agusrin-Imron Rosyadi.
Penunjukkan Plt dan Caretaker itu diduga buntut dari dukungan MPW Pemuda Pancasila Provinsi Bengkulu pada pilkada 2020 lalu paslon nomor 3, dimana instruksi dari MPW dilawan oleh sebagian kader Pemuda Pancasila Kota Bengkulu. Hal itu dikarenakan MPW tidak pernah menunjukkan hasil pleno yang menyatakan mendukung salah satu pasangan calon.
“Hasil pleno tidak disebarluaskan ke pengurus dibawah, tiba-tiba mereka minta kita patuh mendukung pasangan calon tertentu, kita tahu Pak Rahmat itu PNS, jadi tidak mungkin berani menunjukkan hasil pleno MPW karena jelas melanggar sumpah jabatan dia sebagai PNS, dan kini berani-berani dia melanggar kedua kalinya, hal ini tentu bertentangan dengan AD ART Pemuda Pancasila dan tidak beretika, dia pikir Pemuda Pancasila ini milik dia, milik dinas PUPR??,” beber Deno, kader dan Waka I MPC Pemuda Pancasila Kota
Bengkulu yang dicaretakerkan. Deno menambahkan, penunjukkan Plt Ketua MPC PP juga tidak beretika, saat itu, MPC PP Kota Bengkulu sedang berduka atas wafatnya ketua Erlan Oktriandi.
“Tanpa basa-basi, tiba-tiba ditunjuk Plt, padahal Pengurus MPC masih banyak yang aktif dan kita masih dalam suasana duka, dan kini tiba-tiba dia (MPW) menunjuk caretaker, padahal MPC PP Kota Bengkulu ini paling aktif, ada PAC, ada Rancing, dibanding MPC lainnya yang jelas-jelas sebagian cuma ada SK saja,” Pungkas Deno.
Deno juga menjelaskan, berdasarkan SK Caretaker yang diterima pengurus, disebut MPC PP Kota Bengkulu terhitung tanggal 22 Maret 2021 telah dicaretakerkan.
“Ini penghinaan, pengurusnya ada, kader dan anggotanya ada ratusan, kok dicaretakerkan, lucu, apa mentang-mentang Pak Sekretaris MPWĀ yang ditunjuk jadi Ketua Carekater kini jadi Anggota Dewan Kota hasil PAW, kami selama ini membiayai MPC PP Kota Bengkulu secara swadaya selama ini, tidak perlu pejabat untuk menghidupkan Pemuda Pancasila,” terang Deno.
Deno mengaku heran, ditunjuk caretaker untuk melaksanakan Muscablub, sedangkan daerah lain MPC banyak tidak aktif dibiarkan saja, sedangkan MPC PP Kota Bengkulu yang jelas-jelas aktif, malah dicaretakerkan.
Terkait dengan hal ini senada dengan Aurego Jaya, selaku kader pemuda pancasila , pihaknya dan seluruh jajaran kader bersama anggota Pemuda Pancasila Kota Bengkulu bersiap melakukan perlawanan.
“Hal-hal begini sudah biasa kita lalui, mungkin Ā Rahmat pengen kita menunjukkan taringĀ untuk melawan,ayo kita buktikan saja nanti, tindakan Pak Rahmat dan kroninya ini harus dilawan. Dia pikir Bengkulu ini punya dia, kita ini kader yang berproses, bukan bawahan dia, bukan honorer dia, itu wajib dia camkan,” tegas Aurego.













