Bengkulu, Beritarafflesia.com- Mayoritas wilayah Indonesia memasuki Musim iklim global La Nina. Tak terkecuali di Provinsi Bengkulu dengan ditandai meningkatnya intensitas curah hujan beberapa minggu terakhir.
Menyikapi hal tersebut Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Drs. Teguh Sarwono, M,Si melalui Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol. Sudarno. S.Sos, MH menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengantisipasi bencana yang mungkin timbul akibat iklim La Nina tersebut.
“bersihkan saluran air, cek pohon-pohon yang telah mati disekitar rumah serta kurangi aktivitas ketika hujan,” terangnya. Senin (09/11/2020).
Polda Bengkulu sendiri Jum’at lalu telah menggelar gelar pasukan dan peralatan siaga bencana 2020 menyikapi iklim global La Nina. Baik Polda maupun Polres Jajaran akan standby 1×24 jam apabila terjadi bencana terutama banjir, tanah longsong dan pohon tumbang. Namun dirinya juga mengharapkan partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk melakukan hal-hal preventif untuk meminimalisir dampak yang mungkin timbul.
Selain itu La Nina adalah peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata rata sekitarnya. Penyebabnya karena suhu permukaan laut pada bagian barat dan timur Pasifik lebih tinggi daripada biasanya. Kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun. Hal ini mendorong pembentukan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak. Dampak La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, dimana Indonesia termasuk di dalamnya.