Pusat Bahasa Bengkulu Gelar Bimbingan Teknis Penulisan Cerita Rakyat
Bengkulu,Beritarafflesia.com- Asal-usul sejarah daerah yang ada di Provinsi Bengkulu sangat penting untuk diketahui masyarakat. Maka dari itu, perlu dibuatkan suatu cerita atau naskah tulisan yang dibukukan.
Untuk menulis cerita sejarah tersebut perlu suatu bimbingan terlebih lagi bagi generasi muda Bengkulu.
Hal itu, diungkapkan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Dwi Laily Sukmawati dalam kegiatan Bimbingan Teknis Penulisan Cerita Rakyat Provinsi Bengkulu Tahun 2023, di Aula Resto kawasan Kota Bengkulu, Kamis (13/7/2023).
“Kegiatan ini dimaksudkan menggugah dan memotivasi serta melatih generasi muda untuk menulis Toponimi (bidang keilmuan dalam linguistik yang membahas tentang asal-usul penamaan nama tempat, wilayah atau suatu bagian lain dari permukaan bumi) rakyat Bengkulu, seperti menuliskan sejarah nama-nama daerah yang ada di Provinsi Bengkulu,” ungkap Dwi Laily.
Adapun peserta bimbingan menulis ini, lanjutnya, dari Duta Bahasa Bengkulu serta mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Kota Bengkulu.
Dipilihnya para generasi muda untuk menulis cerita rakyat ini, jelasnya, karena generasi mudalah yang saat ini menentukan nasib bahasa Indonesia.
Mengapa generasi muda, karena di tangan generasi muda di era milineal dan digital ini lebih cepat informasinya melalui media sosial.
“Ini menjadi pemicu kami, bagaimana generasi muda ini masih bisa melestarikan budaya Bengkulu ini melalui tulisan cerita rakyat Bengkulu,” sebutnya.
“Output kami dari kegiatan ini adalah sebuah buku yang berisi antopologi toponimi di Provinsi Bengkulu,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengapresiasi kegiatan menulis cerita rakyat Bengkulu yang diinisiasi Kantor Bahasa.
Menurut Sekda Hamka, dengan penulisan cerita rakyat toponimi maka dapat memberikan informasi dan gambaran tentang sejarah Provinsi Bengkulu, baik bagi masyarakat Bengkulu sendiri maupun masyarakat luar.
“Kegiatan ini bagus sekali sebagai elemen untuk mengenal sejarah daerah yang ada di Provinsi Bengkulu selain juga bisa menjadi ajang promosi daerah,” tutur Sekda Hamka, usai membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Program yang dibuat ini, lanjutnya, suatu hal yang perlu diangkat, karena jika bahasa dan budaya Bengkulu jika tidak dilestarikan maka lama kelamaan akan terkikis oleh perkembangan zaman.
Terlebih lagi, ujarnya, penulisan sejarah toponimi berupa cerita rakyat Bengkulu ini dilakukan oleh generasi muda, karena generasi muda sangat perlu dibina untuk mengetahui dan memahami tentang sejarah Provinsi Bengkulu ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan melatih serta memotivasi generasi muda untuk menulis, sehingga mereka dapat melestarikan bahasa dan budaya daerah,” demikian Sekda Hamka.(BR1)