Satpol PP Kota Bengkulu Sebagai Garda Terdepan Penegak Perda,Guna Kenyaman Masyarakat

Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Satpol PP Kota Bengkulu sebagai garda terdepan penegak peraturan daerah (perda) setiap hari rutin melaksanakan kegiatan patroli di 9 kecamatan. Bahkan, sehari sampai 2 kali patroli yakni siang dan malam.

Saat melakukan patroli malam di Kelurahan Rawa Makmur, Rabu (31/1/24), petugas Satpol PP menemukan puluhan ABG yang hendak melakukan aksi tawuran. Ini disampaikan oleh Kasatpol PP Kota Bengkulu Yurizar di ruangan kerjanya.

“Tadi malam kita melakukan patroli rutin, ada anak-anak ABG yang berencana untuk melakukan tawuran di Rawa Makmur, nah itu langsung kita bubarkan sehingga tidak terjadi walaupun ada yang tampak membawa senjata tajam (sajam),” cerita Yurizal.

Baca Juga  BMKG Prediksi Banjir Bandang, Ini Antisipasi Pemkot

Kepada ABG yang hendak tawuran itu, lanjut Yurizal beberapa diantaranya ada yang diamankan oleh anggota dan dibina.

“Anggota saya begitu mengetahui ada ABG yang mau tawuran langsung turun membubarkan. Kita panggil, kita bina, kita suruh pulang. Kita sarankan untuk damai,” jelas Yurizal.

Dikatakan Yurizal, memang Satpol PP melakukan patroli sehari dua kali yakni siang dan malam. Dalam patroli ini anggota melakukan beberapa kegiatan seperti lakukan penertiban dan pembinaan pedagang kaki lima (PKL), sosialisasi ke tempat-tempat panti pijat dan menegur gelandangan dan pengemis (gepeng).

Baca Juga  Momen Spesial Ini, Helmi – Rohidin Jalin Silaturahmi dan Menggelar Halalbihalal

“Kalau kita temukan ada gepeng di lampu merah, selalu kita ingatkan, dan kadang ada juga yang kami angkut dan kami amankan. Kita sampaikan ke dinsos agar dinsos melakukan pembinaan dulu, karena kita belum melakukan penindakan dulu kalau masih bisa dibina. Dan sering juga kita bersama-sama dengan dinsos, turun bersama-sama,” kata Yurizal.

Baca Juga   Pj Walikota Bengkulu Pantau Operasi Pasar Murah

Beberapa waktu lalu, sambung Yurizal dia bersama kadis sosial bahkan pernah koordinasi tentang adanya gepeng yang susah untuk dibina. Kemudian dari Soeprapto gepeng itu dipindahkan ke Lingkar Barat.

“Akhirnya mereka (gepeng) minta diantar. Kemudian kita antar bersama-sama dengan dinsos ke suatu tempat. Intinya kita (satpol) terus rutin melaksanakan kegiatan patroli,” demikian Yurizal.(Br1)

Share

Tinggalkan Balasan