Upaya Tekankan Inflasi, Perdagrin Kota Bengkulu Rutin Pantau Pengawasan Harga Bahan Pokok

Bengkulu,Beritarafflesia.Com-Sebagai upaya menekan laju inflasi di Kota Bengkulu. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagrin) Kota Bengkulu rutin melaksanakan pengawasan harga barang pokok di tiga pasar, yakni pasar panorama, pasar minggu dan pasar barukoto.

Berdasarkan pantauan tim Perdagrin, Rabu (21/2). Belum ada kenaikan kembali harga-harga bahan pokok, dalam artian masih merupakan harga terakhir kemarin.

“Ada satu komoditi yang mengalami penurunan sebesar Rp10 ribu/per kilo, yaitu cabai merah keriting. Untuk saat ini harga bahan pokok dengan komoditi cabai merah keriting, cabai jawa, cabai rawit memang masih masuk kategori tinggi,” jelas Kabid Pengembangan Perdagangan Disperdagrin Erika Ariesanti.

Baca Juga  Banjir di Kota Bengkulu Rendam 35 KK, Ketinggian Air 2,5 Meter

Adapun penyebab masih tingginya harga cabai ialah curah hujan yang cukup tinggi di beberapa wilayah penghasil komoditas tersebut, sehingga menyebabkan panen cabai mengalami gangguan atau tak berhasil panen dengan maksimal.

Untuk beras, Erika mengatakan komoditi tersebut harganya masih cukup tinggi. Sebab, beras yang ada di Kota Bengkulu berasal dari Lampung, dan menurut informasi terakhir panennya tak sesuai harapan, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan beras di luar Lampung menjadi terkendala termasuk distribusi beras ke Kota Bengkulu pun terpengaruh.

Baca Juga  Tingkatkan Pelayanan, PDAM Kota Bengkulu Kebut Perbaikan Pompa Air Yang Rusak

“Menyiasati harga beras yang naik, ada pilihan beras murah saat ini yakni beras SPHP milik Bulog, 1 karung (5 Kg) diharga Rp57.500,” ujarnya

Terkait hal ini, kata Erika, masyarakat bisa mempertimbangkan untuk belanja atau membeli beras, beras SPHP ini. Beras SPHP ini, selain ada di warung ada juga di toko-toko tertentu seperti di Hypermart dan toko lainnya.

Baca Juga  Tiang Internet Asal Pasang , Warga Bumi Ayu dan Kandang Mas Protes

Kemudian menjelang ramadan, seperti biasa pihak Disperdagrin juga terus melakukan pemantauan ke lapangan, memantau kenaikan kebutuhan pokok. Paling tidak dari pemantauan nantinya, jangan sampai ada spekulan yang sengaja ingin mencari untung dalam kondisi menjelang ramadhan dan lebaran nantinya.(BR1)

Share

Tinggalkan Balasan