Mukomuko, Beritarafflesia.com- Proyek pembangunan saluran drainase Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun anggaran 2020 yang dikerjakan TPK desa Pulai Payung Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Ambruk.
Dari pantauan wartawan media beritarafflesia.com, Ambruknya proyek yang bersumber dari anggaran Dana Desa ini diduga pengerjaannya kurang baik, sehingga mudah roboh setelah diguyur hujan beberapa hari ini.
“Dari cara kerjanya, proyek ini terkesan asal jadi dan diduga tanpa perencanaan yang matang, terbukti dari dokumen tidak adanya pemasangan pondasi dan lantai yang mengakibatkan robohnya bangunan tersebut,” kata salah satu warga di desa itu. Senin (18/01/2021).
Selain itu lanjutnya banyak kejanggalan dalam pengerjaan bangunan ini, salah satunya adukan semen dan pemasangan pondasi, adukan yang seharusnya untuk lantai malah dipasangkan dinding drainase.
“Kita lihat kurangnya kualitas adukan semen juga salah satu faktor penyebab ambruknya bangunan drainase ini, adukan yang seharusnya untuk lantai malah dipakai untuk adukan pasangan batu. Seharusnya adukan semen untuk pemasangan batu atau dinding drainase mesti dimasukkan kedalam mesin molen agar kualitas adukan benar-benar matang,” tuturnya.
Ia menambahkan, kerusakan itu sedikitnya merobohkan dinding drainase yang mencapai 20 hingga 10 meter. dan material bangunan yang hancur menyumbat aliran air dan dibiarkan begitu saja.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Pjs Kepala Desa Pulau Payung Herman mengungkapkan bahwa bangunan tersebut sudah diserahterimakan oleh PPK ke pihak pemerintah desa. Menurutnya pembangunan tersebut sudah sesuai spesifikasi.
“itu sudah kita kerjakan sesuai spesifikasi, yang mengakibatkan robohnya dinding drainase itu adalah faktor curah hujan yang tinggi sehingga dinding saluran air ini tidak kuat menahan debit air yang deras,” terang Herman.
Searah dengan Kepala Desa, Anton selaku Ketua TPK desa Pulau Payung mengatakan pembangunan drainase tersebut sudah sesuai dengan spek yang dianjurkan.
“Pertimbangan adukan sudah dikerjekan sesaui spek, bahkan adukan matrial 1 bandin 4, semen 1 karung pasir 4 angkong,” ujarnya. (Zul)