Bengkulu, Beritarafflesia.com- Di hari kedua bertugas, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Wakil Gubernur Rosjonsyah melanjutkan koordinasi bersama seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemprov Bengkulu, Selasa (2/3/2021) di Gedung Serbaguna Pemprov Bengkulu.
Dalam amanatnya, Rohidin menginginkan adanya transformasi serta lompatan perubahan dalam kinerja birokrasi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Melalui pengawasan berjenjang diharapkan dapat memacu kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam merealisasikan program pembangunan yang telah dirancang.
“Kita hari ini rapat staf dengan pejabat eselon III dan IV. Kita ingin memastikan bahwa fungsi pengawasan itu harus betul – betul secara ketat dilakukan mulai eselon IV, eselon III dan eselon II secara berjenjang selama 6 bulan pertama karena ini menjadi momen untuk mengawal program,” jelas Gubernur Rohidin.
Ia ingin bahwa kasubdit eselon IV dapat mengawasi kinerja stafnya, lalu eselon III mengawasi betul kasubdit eselon IV yang ada di bawahnya melalui evaluasi kinerja, loyalitas, kedisiplinan termasuk ke dalamnya menjaga nama baik daerah.
“Nilai inilah yang akan kita tentukan poin TPP, ketika dia jauh dari skor yang diharapkan, jika dia staf, maka TPP nya akan kita kurangi. Kalau dia pejabat eselon, maka TPP dan tunjangan jabatannya akan kita evaluasi, sekali lagi mengevaluasi bukan Gubernur tetapi kita mintakan fungsi pengawasan berjenjang ini yang betul – betul kita tekankan,” tegas Gubernur Rohidin.
Penekanan yang senada juga disampaikan Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah yang ikut dalam rakor. Ia meminta agar Kepala Dinas, Sekretaris hingga tataran eselon III dan IV termasuk staf harus mampu menjadi satu kesatuan. Menurutnya suatu program akan berjalan dengan baik jika ada komunikasi yang baik antar satu OPD.
Wagub Rosjonsyah pun memastikan bahwa tugas dan fungsi dari masing – masing eselon hingga staf memang sesuai dengan kemampuan yang dia miliki. Ia pun tak segan untuk jemput bola melihat keadaan secara langsung.
“Kita akan mulai membangun sistem, yang pertama kita dahulukan adalah SDM, jadi the ‘right man on the right place,’ harus pas pada basic masing – masing baru kita bicara sistem,” terang Rosjonsyah.