Bangunan Jembatan 3,5 M yang Ambruk, DPRD Benteng Sidak Kelokasi
Benteng,Beritarafflesia.com- Pasca jembatan ambruk yang terletak di Desa Paku Haji Kecamatan Pondok Kubang yang menjadi sorotan publik beberapa hari yang lalu, karena sudah beredar di media sosial, padahal jembatan tersebut masih dalam pengerjaan oleh Kontraktor Pelaksana PT.Karang Nio Karya, yang menelan anggaran sebesar Rp. 3,570.688.000.00,- (Tiga Miliar, Lima Ratus Tujuh Puluh , Enam Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah) akhirnya di sidak oleh Pimpinan beserta Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah,pada Jum’at siang (01/10/2021)
Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah Budi suryantono,S.Sos Bersama rombongan saat sidak kelokasi proyek jembatan yang ambruk
Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah Budi suryantono,S.Sos saat ditemui awak media di lokasi jembatan ambruk di Desa Paku Haji Menyampaikan, Pihaknya baru mengetahui dari media sosial bahwa ada pembangunan jembatan di wilayah Benteng yang masih dalam tahapan pengerjaan dan di anggarkan hingga miliran rupiah ambruk. Supaya mengetahui peyebab bangunan jembatan tersebut roboh atau ambruk, Seluruh unsyur Pimpinan dan Anggota DPRD Benteng melakukan sidak untuk menunjau langsung ke lokasi.
“ Ya,semua unsur pimpinan DPRD dan Anggota komisi III, datang kesini guna untuk mengecek langsung bagaimana keadaan jembatan tersebut. Karena kita mencurigai bahwa kwalitas meterial Besi yang di pasang tidak sesuai standar, dan pengerjaannya juga asal-asalan.” Jelas Ketua DPRD Benteng Budi Suryantono
Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah Budi suryantono,S.Sos Bersama rombongan saat sidak kelokasi proyek jembatan yang ambruk
Ditambahkannya, Sebagai wakil rakyat, pihaknya dari DPRD Bengkulu tengah sangat menyayangkan atas kejadian tersebut, dan ia meminta kepada dinas terkait yang terlibat dalam pekerjaan jembatan itu, harus di selesaikan secepatnya. Karena terjadinya jembatan itu ambruk bukan akibat bencana alam, tapi ini ia menilai murni ada kesalahan teknis dalam pekerjaan fisik.
“Saya tegaskan kepada dinas terkait, dan kontraktor pelaksana pembangunan jembatan ini, kerjakan lah sesuai dengan speksipikasi, sebab jika tidak, saya yakin pasti akan bermasalah dengan pihak hukum. Karena jembatan yang sedang di bangun ini satu-satunya akses jalan untuk menuju ke desa Paku Haji.,Jadi artinya jembatan itu sangat di nantikan oleh masyarakat” Tegas Budi Suryantono
Diwaktu yang sama, Waka I DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah Fery Haryadi mengungkapkan, terkait masalah ambruk jembatan yang sedangkan dikerjakan tersebut, pihaknya memintak kepada dinas terkait, terutama kepada Kontraktor pelaksana pekerjaan,supaya bekerja sesuai dengan petunjuk yang tercantum dalam kotrak kerja.
“ Dengan adanya jembatan ini ambruk, artinya ada kesalahan teknis pada saat mengerjakan proyek pembangunan jembatan tersebut. Dan kita akan terus memantau bagaimana perkembangan jembatan ini selanjutnya,bila perlu untuk proses pemeriksaan dari pihak penegak hukum yang sudah turun ke lapangan silahkan, karena saya yakin ini pasti ada permainan untuk melukan perbuatan curang” Beber Fery Haryadi.
Kondisi jembatan yang masih di kerjakan ambruk
Tapi yang jelas bagaimanapun harapan kami dari DPRD Bengkulu tengah pembangunan jembatan ini tetap lanjut dikerjakan, karena ambruknya jembatan ini masih dalam tahap pekerjaan, jadi masih dalam tanggungjawab pihak kontraktor Bersama dinas terkait” Tambahnya
Lnjut Pery Haryadi’ kejadian jembatan ambruk padahal masih dalam tahab pengerjaan ini sebenarnya sangat di sayangkan. Artinya mutu dan kekuatan pada pembangunan jembatan yang di anggarkan mencapai Rp. 3,5 Miliar lebih tersebut tidak Berkwalitas, sehingga masyarakat akan melewati alur jalan itu menggunkan kenderaan saat selesai di bangun mereka merasa ketakutan. Saya yakin atas kejadian ini masyarakat pasti meragukan.”Terangnya
Diduga bangunan tidak berkwalitas jembatan yang masih di kerjakan ambruk
Senada yang di sampaikan Ketua Komisi III,DPRD Kabuptaen Bengkulu Tarmizi, Pihaknya dari Komisi III, mempertanyakan spek pekerjaan jembatan yang ambruk tersebut apakah sudah sesuai perencanaan yang tercantum dalam RAB atau tidak. karena menurutnya pekerjaan pembangunan jembatan itu tentunya sudah ada Tim ahli dari Dinas BPBD yang sudah mengkaji secara matang dalam tahap perencanaan.
“ Dana yang dikucurkan untuk pembangunan jembatan penghubung ini tidak sedikit hingga mencapai Rp.3,5 Miliar lebih, bersumber dari Dana APBN melalui Dinas BPBD kabupaten Bengkulu Tengah. Jadi kita mempertanyakan untuk pembangunan jembatan ini sudah sesuai dengan spek pekerjaan dan perencanaan apa belum. Dan kita mintak tim ahli yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini agar turun ke lokasi, supaya mengetahui motif sesungguhnya jembatan itu ambruk, apa dari bencana alam seperti banjir atau memang dari spek pekerjaan yang tidak sesuai standar” tutup Tarmizi.(JP)