Kota Bengkulu, Beritarafflesia.com- Miris, salah satu pasien di RSMY atas nama Elia Puspita Sari warga Desa Muara Jaya Kabupaten Kaur kebingungan untuk mengantar jenazah bayinya yang meninggal. Yang bikin miris, ia tidak punya uang untuk bayar ambulans milik rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bengkulu itu.
Berdasarkan pengakuannya, pihak RSMY meminta bayaran Rp 5 juta untuk mengantar jenazah sang bayi yang baru berusia 2 hari itu ke alamat rumahnya di Kabupaten Kaur. Kejadian ini terjadi Minggu pagi (29/11/2020). Beruntung, sang Ibu teringat bahwa Pemkot Bengkulu punya program ambulans gratis.
Ia pun langsung menghubungi pihak Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Informasi dari pasien ini cepat menyebar sampai ke BazNas Kota Bengkulu yang langsung merespon.
Pagi itu juga, 1 unit mobil ambulans BazNas Kota Bengkulu yang disopiri Herman langsung tancap gas dari Kecamatan Selebar menuju RSMY untuk menjemput pasien yang tengah kebingungan itu.
Kemudian pasien atas nama Elia beserta sang suami, Lengki Ardiansyah dan jenazah bayi bernama Arka tersebut langsung diantar ke Kabupaten Kaur, sampai ke depan rumah sekitar pukul 11.00 WIB. Pasien tidak dimintai biaya apa pun, alias gratis.
Elia sangat berterima kasih kepada BazNas Kota Bengkulu, Pemkot Bengkulu khususnya walikota dan wakil walikota serta dinas kesehatan yang telah membantu mereka.
“Kami sangat berterima kasih sekali khususnya kepada walikota Bengkulu dan wakil walikota yang punya program ambulans gratis sehingga kami bisa membawa pulang jenazah bayi kami ini dari rumah sakit M.Yunus,” ujar Elia yang disampaikan kembali oleh salah satu pegawai dinkes Kota Bengkulu, Dwi yang ikut mengantar pasien.
Dikatakan Dwi, Elia memang menceritakan bahwa ia diminta uang Rp 5 juta kepada pihak RSMY agar jenazah bayinya diantar pulang ke rumah. “Iya, si Ibu itu (Elia) mengatakan RSMY minta uang Rp 5 juta untuk biaya pengantaran jenazah,” sampai Dwi.
Kadis Kesehatan Kota Bengkulu, Susilawaty membenarkan tentang pengantaran pasien dan jenazah dari RSMY ke Kabupaten Kaur menggunakan salah satu mobil ambulans milik Pemkot Bengkulu yang dipinjamkan ke BazNas.
“Pihak keluarga minta tolong dengan pemkot untuk membantu, ya tentu kami bantu walaupun bukan warga Kota Bengkulu. Alhamdulillah, pasien sudah kita antar dan kita juga sampaikan ucapan duka serta salam dari walikota dan wakil walikota kepada pihak keluarga yang sedang berduka,” demikian Susilawaty.