Kota Bengkulu, Beritarafflesia.com- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu Rosmayetti kembali menegaskan bahwa tahun ajaran 2021 siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) masih belajar sistem daring atau online. Hal ini dipertimbangkan karena terus meningkatnya angka orang yang terpapar Covid-19 di Kota Bengkulu.
“Tahun 2021 sistem belajar SD dan SMP tetap melalui daring atau online. Ini semua demi keselamatan para murid agar tidak adanya penyebaran Covid-19 di sekolah dan menimbulkan cluster baru,” jelas Rosmayetti saat diwawancara, Kamis (07/01/2021).
Menyikapi kebijakan tersebut, pihak Disdik meminta sekolah-sekolah yang telah mengirimkan surat kepada orangtua siswa yang berisi bahwa awal tahun akan belajar tatap muka agar memberitahukan kembali pada semester genap tahun 2021 dipastikan belajar tatap muka tidak dapat dilaksanakan.
Alasan lainnya dalam mengambil kebijakan ini ialah munculnya surat edaran (SE) Walikota Bengkulu tentang penghentian kegiatan yang bersifat keramaian atau kerumunan. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas dipastikan belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
Meskipun begitu, pihak Disdik akan berkoordinasi dengan Walikota Bengkulu Helmi Hasan tentang persoalan belajar jarak jauh (BJJ) yang akan diperpanjang hingga semester genap 2021.
“Surat sudah kita buat, tinggal menunggu petunjuk dan arahan Bapak Walikota soal perpanjang BJJ tersebut. Jika surat sudah ditandatangani Pak Wali baru kita teruskan seluruh SD dan SMP negeri dan swasta di Kota Bengkulu,” tambahnya.
Atas kebijakan tersebut, Rosmayetti berharap seluruh SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Kota Bengkulu dapat mentaati pelaksanaan belajar daring pada semester genap tahun 2021.
“Selama ini masih ada sekolah swasta di Kota Bengkulu yang menggelar KBM tatap muka. Padahal jelas Walikota Bengkulu telah menegaskan pelaksanaan pelajar SD dan SMP melalui daring atau online,” tuturnya.
Kebijakan belajar daring ini dilakukan dalam upaya mencegah pelajar SD dan SMP agar tidak terpapar Covid-19. Sebab, anak usia SD dan SMP masih rawan dan mudah terpapar.
“Atas dasar ini siswa SD dan SMP di Bengkulu masih kita minta belajar melalui online atau daring,” demikian Rosmayetti.